RAKYATKU.COM - Seorang wanita asal Australia, Michelle Lee (46) melakukan perjalanan mengitari samudera seorang diri dan hanya menggunakan perahu dayung.
Ia juga mencatat rekor keduanya setelah pada tahun 2017, ia menjadi wanita tercepat yang mendayung sejauh 1.000 kilometer yaitu dari Sydney ke Brisbane.
Butuh waktu dua tahun bagi Lee untuk mempersiapkan perjalanan beratnya ini. Ia berlajar bagaimana caranya membangun perahu, melatih stamina, dan menjaga daya tahan tubuh. Ia mendayung minimal 10 jam sehari dan tidur di kabin kecil di belakang kapal pada malam hari.
Baca Juga : Heboh, Pria Memakai Kaos Oblong Bersarung Biru Munculkan Uang dari Balik Bantal
Wanita ini membawa semua barang yang ia perlukan untuk dibawa pada perjalanan melintasi samudera ini. Ia juga menjaga komunikasi agar tidak terputus dengan kontak daratnya, Tony Roberts, di Australia.
Tony memastikan komunikasi dengan Lee terus berlangsung dengan menggunakan telepon satelit secara berkala.
Lee meninggalkan La Gomera di Kepulauan Canary Spanyol pada 12 Desember 2018 lalu. Ia menempuh perjalanan sejauh 5.000 kilometer dan mendarat di English Harbour di Antigua pada Senin, 18 Januari 2019.
Baca Juga : Wanita Ini Cek Rekening Bank Setelah 60 Tahun, Perubahan Saldonya Bikin Kaget
Setelah menginjak daratan, ia merasa kesulitan untuk berdiri tegak. Lee merasa tanah yang ia injak bergoyang seperti terkena ombak.
"Saya yakin tanah ini bergerak, bukan saya, namun saya merasa lega bisa kembali ke darat dan merasa aman," katanya dikutip dari keepo.me.
Walau persiapannya sudah lengkap dan maksimal, masih ada hal yang di luar kendalinya terjadi menimpa dirinya. Ia mengalami diare akibat makanan kering yang dikonsumsinya, kemudi kapalnya patah, terluka di tangan hingga gangguan kesehatan di area pipi.
Baca Juga : Viral Petani Ukraina "Curi" dan Tarik Tank Rusia Pakai Traktor
Ia juga kehilangan 14 kilogram berat badannya selama perjalanan epik ini. Ia juga mengalami hari terburuk dengan cuaca buruk dan ombak yang besar. Kondisi tersebut Lee gambarkan sebagai pertarungan antara hidup dan mati.
"Saya berada di tengah lautan terbesar, dengan ombak yang sangat besar, benar-benar kombinasi mimpi buruk yang memainkan emosi," katanya.