Selasa, 11 Mei 2021 17:33
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto menciptakan dua konsep pendidikan di Kota Makassar yang beda dari sebelumnya, yaitu 9 Tahun Merdeka Belajar dan Hibridisasi Pendidikan.

 

Konsep ini diusung, sebeb Danny Pomanto melihat sejauh ini banyak anak yang terdata tidak mengenyam pendidikan dengan keterbatasan daya serapan sekolah yang tersedia.

“Melihat data, ada sebanyak 24 ribu anak yang terancam putus sekolah tingkat SD, dan 33 ribu tingkat SMP dikarenakan adanya ketimpangan dan ketidaksesuaian jumlah SMP dan SD yang tersedia. Maka konsep ini bisa membawa perubahan di pendidikan kita,” ujar Danny Pomanto di rumah pribadinya, Jalan Amirullah, Makassar, Selasa (11/5/2021).

Baca Juga : Koperasi Merah Putih Makassar Diarahkan Jadi Model Nasional, Pengurus Wajib Ikuti Pelatihan Profesional

Menurut Danny sapaan karibnya, konsep kasar ini nantinya buat sekolah yang bisa menampung semua anak-anak yang terancam tidak dapat mengenyam pendidikan. Maka, dengan alam belajar-mengajar tetap dapat berlaku.

 

“Kita bisa pakai alam untuk mengajar anak-anak kita. Kita bisa pakai Benteng Rotterdam, kita buatkan bangku-bangku yang bisa di bongkar pasang. Kita buatkan juga nanti tambahan kelas di setiap SD dan SMP,” kata Danny.

Tak hanya itu, konsep ini diyakini akan membuat peserta didik jadi bersemangat dalam belajar dan lebih banyak mengenal hal-hal baru. Danny menegaskan, dirinya tidak main-main dengan metode baru ini.

Baca Juga : 152 Koperasi Merah Putih Terbentuk di Makassar, OJK Siapkan Langkah Preventif Hadapi Pinjaman Ilegal

“Saya tidak mau main-main. Ini revolusi nomor satu saya untuk pendidikan. Buat sekolah alam belajar di alam, belajar online tiga hari, offline tiga hari. Ini baru namanya hibridisasi. Apalagi masa pandemi ini kita butuh tempat terbuka,” jelasnya.

Danny berharap konsep 9 tahun merdeka belajar ini bisa berjalan dengan baik dan sesuai harapan. Agar bisa menciptakan generasi-generasi yang bisa meneruskan cita-cita bangsa. Maka dari itu, ia akan melihat penyempurnaan konsep ini dari Dinas Pendidikan.

“Kita lihat penyempurnaan konsep ini dari Dinas Pendidikan minggu depan, saya akan launching nanti,” pungkasnya.

Baca Juga : Pemkot Makassar Gandeng OJK Perkuat Koperasi Merah Putih, Tangkal Jerat Pinjaman Ilegal

Diketahui, saat ini SMP yang tersebar di Kota Makassar sebanyak 55 sekolah. Sementara, SD sebanyak 314 sekolah. Dengan kapasitas untuk SD sebesar 105.504 bangku, SMP sebanyak 47570 bangku.

Penulis : Gilang Ramadhan