Minggu, 09 Mei 2021 23:01
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM -- Tangis empat gadis itu pecah. Rindu yang membuat mereka terpaksa melanggar. Eh, sudah sampai Tegal, Jawa Tengah, mereka disuruh putar balik ke Jakarta.

 

Sedih campur kesal. Sangat. Bisa dibayangkan perjuangan untuk pulang kampung. Bertemu orang tua. Namun, digagalkan aturan kontroversial.

Empat gadis itu menumpang Toyota Agya bernomor polisi G 8417 BZ. Mereka terjaring di Exit Tol Kalimati, Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (8/5/2021).

Baca Juga : 1.464 Pemudik Sulsel Dites Antigen di Perbatasan, Begini Hasilnya

Mereka hendak pulang kampung ke Tegal dan Pemalang. Sebenarnya mereka sudah menyiapkan "senjata" jika kena razia di jalan. Mencoba menyiasati penyekatan di perbatasan kabupaten/kota.

 

Para gadis itu rupanya bermodal surat rapid antigen yang diduga palsu. Petugas curiga karena tidak ada tanda tangan dokter. Hanya cap stempel.

Tangis gadis itu tak mampu meluluhkan hati petugas. "Kita tetap ambil tindakan tegas untuk putar balik. Karena ada indikasi pelanggaran," tegas Kepala Pos Pengamanan Mudik Exit Tol Tegal AKP Sehroni.

Baca Juga : Perpanjangan Penyekatan, Polda Sulsel Lakukan Tes Antigen di Perbatasan

"Surat tes antigen yang diduga palsu juga disita untuk penyelidikan lebih lanjut," tambah Sehroni.

Parahnya, surat rapid antigen yang diduga palsu itu tidak diperoleh gratis. Mereka harus menebusnya Rp175.000 per surat dari seorang calo di Jakarta.

Mereka mengakui tidak sempat dites. Mereka hanya menunjukkan surat rapid antigen Maret 2021. Itu yang jadi dasar calo menguruskan surat antigen baru.

Baca Juga : Pakar: Penyekatan Mudik Tak Efektif, Hanya Formalitas

Elok, salah seorang dari empat gadis itu, mengaku tak bisa datang langsung ke klinik karena harus bekerja waktu malam. Meski demikian, ia dan rekannya menyatakan sebelumnya pernah menjalani tes cepat antigen dengan hasil negatif.

Namun surat tersebut tidak dibawa pulang karena harus diserahkan ke pihak perusahaan tempatnya bekerja.

"Suratnya sudah kita serahkan ke perusahaan. Kita lupa tidak fotokopi," katanya.

Baca Juga : ASN Parepare yang Tambah Libur Diancam Sanksi, Diminta Share Location Tiap Pagi

Di hadapan petugas, mereka terpaksa mudik karena lebaran sebelumnya tidak mudik ke kampung halaman. Elok dan kawan-kawan mengaku sudah sangat rindu dengan orang tua mereka.

Namun, tiada ampun. Petugas tetap memberikan tindakan tegas untuk putar balik ke Jakarta.