Minggu, 09 Mei 2021 20:02
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM -- Pimpinan Pusat Muhammadiyah kaget. Tes wawasan kebangsaan (TWK) untuk alih status pegawai KPK jadi PNS diwarnai pertanyaan nyeleneh.

 

Bahkan ada yang mengarah kepada dugaan pemurtadan. Salah satunya terkait pertanyaan, "Apakah Anda bersedia melepas jilbab?" Diungkap perempuan yang ikut tes.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti menyayangkan adanya pertanyaan tersebut. Ia menilai, pertanyaan tersebut bertentangan dengan Hak Asasi Manusia (HAM) dan ranah pribadi.

Baca Juga : KPK Dorong Pembentukan Percontohan Kabupaten Kota Antikorupsi di Sulsel

"Saya sangat menyayangkan kalau memang benar ada pertanyaan yang terkait dengan kesediaan melepas jilbab," kata Abdul Mu'ti seperti dikutip dari Kompas.com, Minggu (9/5/2021).

 

Abdul mengatakan, pertanyaan tersebut tidak ada kaitannya dengan wawasan kebangsaan dan malah berpotensi memecah belah bangsa.

"Pertanyaan itu tendensius dan justru berpotensi memecah belah bangsa," ujarnya.

Baca Juga : Tunda Proyek Dusting Sharing, Zulkifli Nanda; Ikut Saran KPK

Pertanyaan itu dibocorkan salah satu pegawai KPK yang menceritakan bahwa dirinya mendapat pertanyaan bersediakah lepas jilbab.