Kamis, 06 Mei 2021 13:54
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,MAKASSAR -- Seketat apa penjagaan di perbatasan? Kalau dengar aturan dan cerita orang, cukup mengkhawatirkan. Bagi penumpang, juga sopir.

 

Syam, seorang sopir jurusan Makassar-Bantaeng, tidak mau langsung menyerah. Dia tidak mau langsung percaya dengan informasi yang beredar.

Larangan mudik resmi diberlakukan mulai hari ini, Kamis (6/5/2021). Artinya, petugas juga sudah berjaga-jaga di perbatasan. Tidak boleh ada pemudik yang melintas.

Baca Juga : 1.464 Pemudik Sulsel Dites Antigen di Perbatasan, Begini Hasilnya

Aturan itu cukup menakutkan bagi calon penumpang dan sopir angkutan antardaerah. Buktinya, hari ini, Terminal Mallengkeri amat lengan. Hanya ada beberapa kendaraan yang terparkir.

 

Tapi Syam nekat beroperasi. Coba main kucing-kucingan demi menyambung hidup.

"Saya mau coba dulu bagaimana proses pemeriksaannya. Ka kita ji di sini sesama sopir cerita-cerita bilang begitu prosesnya," kata Syam saat ditemui di Terminal Mallengkeri, Makassar, Kamis (6/5/2021).

Baca Juga : Perpanjangan Penyekatan, Polda Sulsel Lakukan Tes Antigen di Perbatasan

"Bagaimana bisa kita tau seperti apa pemeriksaannya kalau tidak dicoba dulu. Penasaran ka' juga," sambungnya.

"Kalau memang betul-betul tidak bisa (melintas), iya kita ikuti aturan karena kita ini seperti jaki' ayam berkotek saja. Tidak ada apa-apanya," tambah Syam.

Syam telah menunggu penumpang sejak pagi di Terminal Mallengkeri. Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum satu pun penumpang yang nongol.

Baca Juga : Pakar: Penyekatan Mudik Tak Efektif, Hanya Formalitas

"Kalau beginimi ini kasiang, saya ini dari atas, Bantaeng. Tidak ada penumpang ku biar satu orang. Di sini juga belumpi ada. Takut ki mungkin penumpang kodong kalau tidak bisaki lewat," tutur Syam.

Diketahui Larangan mudik Lebaran 2021 berlaku hari ini Kamis (6/5/2021) hingga Senin (17/5/2021).

Larangan itu tertuang dalam SE Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idulfitri Tahun 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 selama bulan suci Ramadan 1442 Hijriah.

Penulis : Usman Pala