Rabu, 05 Mei 2021 08:02
Densus 88 (KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI)
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menggeledah bekas markas FPI Makassar, kemarin. Hasilnya, tiga bekas pentolan FPI di Makassar ditangkap.

 

"Ada tiga (eks) petinggi FPI yang ditangkap di rumahnya masing-masing di Makassar," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan.

Mereka yang ditangkap masing-masing berinisial, AR, MU dan AS. Namun, Kabid Humas Polda Sulsel belum dapat menjabarkan keterlibatan mereka dengan kasus Munarman dalam tindak pidana terorisme. Semuanya masih dalam proses pemeriksaan.

Baca Juga : Munarman Divonis Tiga Tahun Penjara, Jauh Lebih Ringan dari Tuntutan Jaksa

"Mereka punya jabatan strategis, infonya ada panglima dan bahkan ketua. Terkait pengembangan kasus Munarman," jelas Zulpan dilansir dari CNNIndonesia.

 

Dari hasil penggeledahan itu juga, tim Densus 88 mengamankan satu kardus berwarna cokelat, papan nama, dan sebuah bungkusan plastik warna merah. Termasuk spanduk bertuliskan logo dan nama FPI.

Penggeledahan tersebut berkaitan dengan jaringan peledakan bom bunuh diri dilakukan pasangan suami istri di Gereja Katedral Makassar pada Ahad, 28 Maret 2021.

Baca Juga : Empat Tersangka Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah Ditangkap di Batam

"Benar, ada penggeledahan. Itu terkait dengan pengembangan bom bunuh diri di Gereja Katedral, serta kelompok kajian di Villa Mutiara Biru atas penangkapan 20 orang di awal tahun ini, termasuk pengakuan beberapa terduga yang sudah ditangkap sebelumnya," ujar Zulpan dilansir dari republika.co.id.

Dia menyebut, ada terduga yang mengakui telah dibaiat Munarman, mantan Sekertaris Umum FPI yang ditangkap beberapa waktu lalu, serta pengembangam sejauh mana keterkaitan dan keterlibatan terduga dengan organisasi yang sudah dibubarkam pemerintah itu.

"Ada pengakuan salah seorang yang ditangkap dari beberapa orang yang sudah diamankan. Itu dibaiat sama Munarman beberapa waktu lalu, serta dikembangkan sejauh mana kaitannya dengan peristiwa bom di Gereja Katedral Makassar," ujarnya lagi.