RAKYATKU.COM - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkap, terjadi peningkatan jumlah daerah zona merah atau risiko tinggi Covid-19.
Selain itu, daerah yang masuk ke zona oranye atau risiko sedang virus corona juga mengalami kenaikan.
"Sangat disayangkan di minggu ini lagi-lagi terjadi penambahan pada zona merah dan zona oranye yang mana seharusnya selalu kita upayakan agar dapat turun," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (27/4/2021).
Baca Juga : Wali Kota Makassar Ingatkan Varian Baru Covid-19
"Sebaliknya, terjadi penurunan di zona kuning, sedangkan di zona hijau jumlahnya tetap," tuturnya.
Data 25 April 2021 menunjukkan, zona merah meningkat dari 6 kabupaten/kota menjadi 19 kabupaten/kota.
Sedangkan zona oranye naik dari 322 kabupaten kota/menjadi 340 kabupaten/kota.
Baca Juga : Waspada! COVID-19 Varian XBB Terdeteksi di Indonesia
Wiku mengungkap, peningkatan zona merah dikontribusikan oleh 14 kabupaten/kota yang berpindah dari zona oranye ke zona merah.
Kabupaten/kota itu mayoritas berasal dari provinsi Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bali, dan Kalimantan Selatan.
Sementara, peningkatan zona oranye dikontribusikan oleh 53 kabupaten/kota yang berpindah dari zona kuning.
Baca Juga : Berlaku 17 Juli 2022, Kemenhub Terbitkan Surat Edaran Perjalanan Dalam dan Luar Negeri
"53 kabupaten/kota ini didominasi oleh kabupaten/kota dari Sumatera Utara yaitu sebanyak 12 kabupaten/kota yang pindah ke zona oranye, kemudian Aceh sebanyak 8 kabupaten/kota, dan Sulawesi Tenggara sebanyak 6 kabupaten kota," terang Wiku.
Dengan adanya peningkatan ini, Wiku meminta gubernur, bupati, dan wali kota di seluruh daerah di Indonesia meningkatkan penanganan Covid-19 di daerah masing-masing.
Ia menyebut, penanganan pandemi dapat ditingkatkan melalui optimalisasi posko penanganan Covid-19 daerah.
Baca Juga : Cegah Penyebaran Covid-19 Jelang Pembelajaran Tatap Muka Pemkot Makassar Lakukan Penyemprotan Disinfektan
Wiku berharap risiko penularan Covid-19 di seluruh daerah dapat terus ditingkatkan, apalagi jelang masa libur Lebaran.
"Tanpa adanya posko sulit untuk daerah mengantisipasi potensi lonjakan kasus dalam periode libur Idul Fitri," katanya.
sumber: kompas.com