Kamis, 15 April 2021 08:57
Suasana salat di Masjidilharam. (FOTO: AFP)
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM -- Pihak berwenang Saudi telah menetapkan 18 jalur bagi jemaah untuk tawaf di Masjidilharam. Itu untuk mengatasi peningkatan pengunjung dan mengekang penyebaran Covid-19.

 

Arab Saudi telah meningkatkan kapasitas Masjidilharam di bulan suci Ramadan hingga mencapai 50.000 jemaah umrah dan 100.000 jemaah per hari. Ramadan biasanya menjadi puncak musim umrah atau haji kecil.

Empat belas jalur melingkar ditetapkan di halaman masjid di sekitar Ka'bah dengan tanda di lantai untuk memastikan jarak fisik selama ritual. Empat lainnya ditunjuk di lantai pertama masjid untuk digunakan saat diperlukan.

Baca Juga : Sint Travel: Layanan Umrah Terjangkau dengan Kenyamanan Tetap Jadi Prioritas

Selain itu, area salat telah dialokasikan untuk salat keliling yang menampung hampir 2.000 jemaah sekaligus.

 

“Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci melakukan yang terbaik untuk melayani Masjidilharam dan jemaah, termasuk menyambut rombongan jemaah umrah di masjid dan merawat mereka sampai mereka menyelesaikan ritualnya,” ujar Eng Osama Al Hejeili, kepala Direktorat Pengelompokan.

“Sebuah rencana terpadu telah dibuat untuk melindungi para jemaah dan pengunjung lainnya mengingat keadaan pandemi,” tambahnya.

Baca Juga : Luncurkan Brand Baru, Tazkiyah Tour Fokus Umrah Premium

Pejabat itu mendesak jemaah untuk tetap berpegang pada trek dan mengamati jarak fisik untuk keselamatan mereka

Pekan lalu, otoritas Saudi mengumumkan bahwa hanya orang yang "diimunisasi" terhadap Covid-19 yang akan diizinkan untuk melakukan umrah dan mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah mulai dari awal Ramadan.

Kementerian Haji dan Umrah telah menetapkan kategori "diimunisasi" yang memenuhi syarat sebagai mereka yang telah menerima dua dosis vaksin untuk melawan Covid-19; mereka yang menerima inokulasi dosis tunggal setidaknya 14 hari sebelumnya; dan mereka yang telah sembuh dari infeksi virus. (Sumber: Gulf News)