Jumat, 09 April 2021 17:31
Moeldoko (tengah)
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,JAKARTA – Negara memberikan apresiasi pada Presiden Soeharto dan Ibu Tien Soeharto dalam membangun Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

 

Keberadaan TMII sebagai miniatur bangsa Indonesia dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta Tanah Air.

"Pemerintah berterima kasih kepada Pak Soeharto dan Ibu Tien Soeharto atas ide pendirian TMII yang telah menjangkau masa depan. Bahkan sampai saat ini TMII masih bisa dinikmati anak-anak kita," tutur Kepala Staf Kepresidenan Dr Moeldoko saat menggelar konferensi pers di Gedung Bina Graha Jakarta, Jumat (9/4/2021).

Baca Juga : Istri Moeldoko Meninggal Dunia

Pada kesempatan tersebut Moeldoko menjelaskan, pengambilalihan TMII oleh Negara berlandaskan perlunya ada perbaikan dalam hal pengelolaan. Terlebih, selama ini pemerintah melihat adanya kerugian dari waktu ke waktu yang dialami Yayasan Harapan Kita. Nilainya, kata Moeldoko, mencapai Rp40 miliar hingga Rp50 miliar per tahun.

 

Untuk itu, Moeldoko menegaskan, pemerintah telah melakukan pendampingan dan melihat lebih dalam tata kelola TMII.

“Maka keluar lah Perpres Nomor 19 Tahun 2021 tentang TMII. Dengan begitu, dasar hukum TMII melalui Keppres Nomor 51 Tahun 1977 resmi tidak berlaku,” jelas Moeldoko.

Baca Juga : Perintah Presiden Jokowi, Pemda Tanggung Biaya Transportasi Bahan Pokok Saat Harga Naik

Seperti diketahui, mengutip situs TMII, gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia dengan segala isinya ini dicetuskan Siti Hartinah, yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto. Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana nomor 8 Jakarta pada 13 Maret 1970.

Melalui miniatur ini diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta Tanah Air pada seluruh bangsa Indonesia. Maka dimulailah suatu proyek yang disebut Proyek Miniatur Indonesia "Indonesia Indah", yang dilaksanakan oleh Yayasan Harapan Kita.

TMII mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada 20 April 1975. Berbagai aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan teknologi modern diperagakan di areal seluas 150 hektare.

Baca Juga : KSP: Jangan Remehkan Vaksin, Terbukti Bisa Kurangi Keparahan Varian Omicron

Aslinya topografi TMII agak berbukit, tetapi ini sesuai dengan keinginan perancangnya. Tim perancang memanfaatkan ketinggian tanah yang tidak rata ini untuk menciptakan bentang alam dan lansekap yang kaya, menggambarkan berbagai jenis lingkungan hidup di Indonesia.