RAKYATKU.COM -- Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo. Ada apa?
Penolakan Menkumham Yasonna H Laoly terhadap kepengurusan Moeldoko tidak lepas dari peran Jokowi.
AHY mengaku langsung mengirim pesan singkat ke Presiden Jokowi pada 31 Maret 2021. Tidak lama usai mendengar keputusan Kemenkumham.
Baca Juga : Pj Gubernur Sulsel Dampingi Menteri AHY Serahkan 50 Sertifikat Hasil PTSL di Gowa
"Malam harinya saya mengirim pesan kepada Bapak Presiden Jokowi berterima kasih karena sudah menjunjung tinggi hukum di negeri ini. Saya juga meminta waktu kepada beliau untuk bisa bersilaturahmi," lanjut AHY.
Namun, hingga hari ini belum ada respons dari Istana terkait pertemuan tersebut.
Kementerian Hukum dan HAM telah memutuskan menolak pengajuan keabsahan Demokrat versi KLB Deli Serdang karena dianggap tidak dapat melengkapi beberapa persyaratan dan tidak sesuai dengan AD/ART.
Baca Juga : 50 Warga Romang Polong Dapat Sertipikat Tanah Gratis
Dengan keputusan itu maka Partai Demokrat yang sah dan diakui pemerintah adalah partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono.
Hari ini, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kembali menyinggung Moeldoko. Salah satu pernyataan menariknya, ketua umum Partai Demokrat ini menganggap kepala staf kepresidenan itu sebagai korban.
AHY berbicara dalam rapat konsolidasi bersama pengurus DPC dan DPD Demokrat Jawa Tengah di Camp Mawar Umbul Sido Mukti Kabupaten Semarang, Minggu (4/4/2021).
Baca Juga : Survei Charta Politik, Ganjar-RK Paling Bersaing dengan Anies-AHY
"Kalau melihat Pak Moeldoko itu aktor utama atau korban, bisa dua-duanya, tapi mana yang pasti itu kita kembalikan ke beliau," kata AHY.
"Yang pasti, keduanya sama-sama tidak baik dalam kaitan kudeta terhadap Partai Demokrat yang sah," lanjut AHY.
AHY meminta Moeldoko dan penggerak KLB Deli Serdang agar meminta maaf kepada masyarakat, pemerintah dan negara. Termasuk kepada jajaran Partai Demokrat.
Baca Juga : Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Prabowo Teratas, Puan Maharani di Bawah 1 Persen
"Karena dua bulan ini telah membuat gaduh dengan mempertontonkan politik yang tidak beretika," kata AHY.
AHY juga berencana menemui Presiden Joko Widodo untuk bersilaturahmi. Dia ingin menyampaikan rasa terima kasih karena telah membawa pemerintah, dalam hal ini Kemenkumham mengeluarkan keputusan yang menjunjung tinggi hukum dan keadilan.