RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Berbagai lembaga dan individu di Sulawesi Selatan yang tergabung dalam Aksi Bersatu yang mencakup beberapa organisasi masyarakat sipil, kepemudaan, perempuan dan keagamaan, mengutuk keras atas bom bunuh diri yang menyerang umat dan rumah ibadah agama.
Aksi ini dilakukan dalam bentuk penyematan pita hitam dan pemberian bunga kepada pimpinan Gereja dan umat Katolik di Gereja Katedral Makassar yang datang beribadah Paskah, sebagai bentuk pernyataan dukacita mendalam dan keprihatinan atas peristiwa bom bunuh diri beberapa waktu lalu.
Setelah melakukan aksi di depan gereja peserta aksi melanjutkan aksinya di Depan Monumen Mandala, Minggu (4/4/2021), juga digelar doa bersama lintas agama. Juga akan dilakukan pembagian Pita Hitam yang menyatakan dukacita dan keprihatinan.
Baca Juga : Bom Bunuh Diri di Pertemuan Partai Islam Pakistan, 44 Orang Tewas-Lebih dari 100 Luka-Luka
Dan juga pembagian bunga untuk mengajak berbagai elemen masyarakat untuk ikut menebar cinta kasih dan memelihara perdamaian. Aksi ini juga akan diisi dengan berbagai puisi yang mengungkapkan dukacita dan keprihatinan.
Aksi bersatu juga membacakan pernyataan sikap dan membagikan selebaran kepada masyarakat.
Berikut pernyataan sikap Aksi Bersatu untuk Perdamaian:
Baca Juga : Kapolri Instruksikan Usut Tuntas Bom Bunuh Diri Polsek Astanaanyar
1. Bahwa fanatisme, radikalisme dan intoleransi yang disebabkan oleh paham keagamaan yang sempit, paham ektrimisme kekerasan, dan kepentingan politik telah menyasar dan merasuki generasi muda yang menjadi potensi terjerumus dalam terorisme dan menjadi teroris.
2. Bahwa aksi teroris ini membangun pemahaman keliru dan stigma kepada perempuan berhijab dan bercadar yang juga berpotensi mendapatkan perlakukan kekerasan dan diskriminasi dari masyarakat lainnya sebagai tindakan reaktif merespon dan meyikapi peristiwa-peristiwa terorisme.
Sebagai bentuk empati, Aksi Bersatu menyampaikan pernyataan sikap atas aksi bom bunuh diri, sebagai pelajaran penting bagi seluruh anak bangsa:
Baca Juga : Korban Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar, 10 Orang Polisi dan 1 Warga Sipil
1. Mengecam keras aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. Kekerasan atas nama apapun apalagi dengan bunuh diri adalah tindakan yang tidak beradab dan jauh dari nilai dan ajaran agama;
2. Menyatakan keprihatinan yang mendalam atas tindakan yang telah menimbulkan ketakutan, kekacauan, mengancam dan mengorbankan nyawa manusia, serta merusak sendi-sendi persatuan bangsa Indonesia;
3. Menyampaikan keprihatinan dan dukacita mendalam pada para korban tak berdosa. Teriring doa semoga semua korban cepat pulih dan segala bentuk kerugian yang ditimbulkan dapat teratasi;
Baca Juga : ISIS Klaim Bertanggung Jawab Bom Bunuh Diri Jelang Jumatan di Masjid Pakistan
4. Mendukung pemerintah dalam melaksanakan amanat konstitusi untuk melindungi dan memenuhi hak kebebasan beragama dan berkeyakinan
5. Mendukung Kepolisian Republik Indonesia untuk bekerja secara profesional dalam memelihara rasa aman masyarakat, menginvestigasi dan mengusut tuntas secara objektif, komperhensif, terukur dan transparan, motif pelaku hingga jaringan dan aktor di balik tindakan kekerasan tersebut;
6. Menghimbau kepada masyarakat luas untuk tetap tenang, tidak terpancing oleh isu-isu yang akan mengembangkan berbagai prasangka, serta tidak menyebarkan informasi yang berpotensi memperkeruh keadaan;
Baca Juga : Kosmos Satpam yang Gagalkan Bom Bunuh Diri dalam Gereja Katedral Makassar, Dapat Pin Emas dari Kapolri
7. Mendorong seluruh pemuda-pemudi untuk lebih pro-aktif untuk mencegah berkembangnya ideologi yang membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
8. Mengajak kepada semua pihak untuk terus memperkuat saling pengertian, menghormati, memercayai, menerima perbedaan, dan semangat kebersamaan antar semua golongan/kelompok di negeri ini, demi keutuhan dan persatuan Indonesia;
9. Menghimbau media massa dan pengguna media sosial untuk menyampaikan pemberitaan atau komentar yang meneduhkan dan menenteramkan.