Sabtu, 03 April 2021 19:25
Syaharuddin Alrif
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM -- Budi daya porang saat ini sedang gencar dilakukan petani di beberapa daerah. Salah satunya, petani milenial asal Sulawesi Selatan, Syaharuddin Alrif.

 

Kini porang menjadi tren dan dilirik banyak negara, sehingga memiliki permintaan yang tinggi.

"Budi daya porang ini prospeknya bagus. Saya lihat sendiri tanaman porang ini pertumbuhannya cukup bagus. Tingginya beragam, ada yang satu meter dan 1,5 meter dan saya optimis budi daya porang ini," ujarnya di lahan budi daya porang di Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (2/4/2021).

Baca Juga : Atasi Hama dan Penyakit Pada Porang dan Talas, Kementan Galakan Penggunaan Pestisida Nabati

Menurut Syaharuddin, saat ini porang sudah diekspor ke beberapa negara tujuan seperti Tiongkok, Thailand, Taiwan, Myanmar, Vietnam, dan lainnya dalam bentuk chips, tepung, dan olahan lainnya. Nilai tambahnya jadi lebih tinggi.

 

"Budi daya porang di Provinsi Sulawesi Tengah kami lakukan di atas lahan seluas dua hektare yang baru dirintis sejak Januari tahun ini. Ke depan akan terus kami masifkan," katanya.

Syaharuddin mengatakan budi daya porang tumbuh alami tanpa pupuk. Namun, perlu dipagari dan diatapi agar tidak kepanasan. Tidak perlu terlalu sering disiram apabila tanah untuk budi daya subur.

Baca Juga : Surya Paloh Yakin 2024 Anggota DPR RI Nasdem dari Sulsel Minimal Enam Orang

Sekadar informasi, Syaharuddin merupakan salah satu petani porang inspiratif 2020 oleh Kementerian Pertanian.

Syaharuddin telah membina budi daya tanaman porang yang dikelola kelompok tani semangat milenial seluas 50 hektare di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.

Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura menyebut porang akan menjadi komoditas baru yang bisa menjadi solusi pertanian yang menjanjikan. Akan ditanam di lahan pertanian di Sulteng yang belum termanfaatkan.

Baca Juga : Kementan Manfaatkan Teknologi Radiasi Sinar Gamma Gairahkan Produk Olahan Porang

"Bahkan sepengetahuan saya, tanaman ini bisa ditumpangsarikan dengan tanaman jenis lain yang telah ditanam sebelumnya," tutup Rusdy.