Sabtu, 03 April 2021 16:02
Noah Green. (Foto: Sky News)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Seseorang menabrakkan kendaraannya ke polisi di gedung Capitol Amerika Serikat, Jumat (2/4/2021) waktu setempat. Seorang polisi tewas dalam kejadian ini.

 

Dilansir BBC, Sabtu (3/4/2021), dua sumber penegak hukum yang terlibat dalam penyelidikan insiden ini, mengatakan pelaku penyerangan gedung Capitol adalah Noah Green, pria berusia 25 tahun asal Indiana.

Kedua sumber itu mengatakan, tidak ada informasi sebelumnya tentang pelaku yang ditemukan di database polisi.

Baca Juga : AS Kirim VAMPIRE ke Ukraina 

Tidak disebutkan lebih detail mengenai pria tersebut. Belum diketahui mengenai motif penyerangannya.

 

Dalam sebuah unggahan dari pertengahan Maret di halaman Facebook yang sekarang sudah dihapus, Green menulis bahwa dia baru-baru ini meninggalkan pekerjaannya.

"Sebagian karena penderitaan, tetapi pada akhirnya, untuk mencari perjalanan spiritual".

Baca Juga : Penembakan Massal Terjadi di Berbagai Kota AS, Lebih dari 12 Orang Tewas

Dia menambahkan, "Efek samping obat-obatan yang saya konsumsi tanpa sadar". Dia menulis secara ekstensif tentang minatnya pada organisasi agama nasionalis kulit hitam, Nation of Islam.

Seorang juru bicara Facebook mengonfirmasi kepada BBC bahwa halaman itu memang milik Green.

"Setelah peristiwa mengerikan ini, pikiran kami tertuju pada Kepolisian Capitol dan orang yang mereka cintai," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga : Kremlin Tuduh AS Terlibat dalam Dugaan Upaya Pembunuhan Putin

"Kami telah menetapkan insiden tersebut berdasarkan kebijakan individu dan organisasi berbahaya kami, yang berarti kami telah menghapus akun tersangka dari Facebook dan Instagram, dan menghapus konten apa pun yang memuji, mendukung, atau mewakili serangan atau tersangka. Kami kini berhubungan dengan penegakan hukum seiring mereka melakukan penyelidikan," imbuh Facebook dalam pernyataannya.

"Kongres siap membantu penegak hukum dengan penyelidikan yang cepat dan komprehensif terhadap serangan keji ini," kata Pelosi dalam sebuah pernyataan.