Minggu, 14 Maret 2021 11:17
Editor : Redaksi

MAKASSAR -- "Pemimpin Muda Harapan Baru," menjadi tema yang diperbincangkan dalam dialog publik, yang digelar Masika ICMI Orwil Sulsel di Hotel Continent Makassar, Sabtu (13/3/2021). Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani (IDP) menjadi salah satu tokoh yang menjadi narasumber dalam kegiatan itu.

 

Indah Putri Indriani (IDP) menyampaikan, generasi muda saat ini yang punya cita-cita untuk menjadi pemimpin, baik dilingkup organisasi atau pemerintahan harus mempersiapkan diri.

"Jangan takut untuk berkompetisi, tapi ingat berkompetisi itu modalnya potensi. Makanya silakan siapkan diri jika memang ingin jadi pemimpin," kata Indah.

Baca Juga : Jadi Inspektur Upacara HUT RI Ke-79, Bupati Liuwu Utara: Ini Tahun Terakhir Saya Memimpin Upacara Bendera

Saat ini, kata dia, pemimpin muda sudah menjadi fenomena di Indonesia, tapi hal itu bukan pemandangan yang baru. "Lihat sejarah Indonesia Soekarno jadi presiden itu usianya 44 tahun. Saat ini siapapun yang punya potensi silakan, jangan lihat jenis kelamin," pungkasnya.

 

Pengamat Politik Unismuh Makassar, Andi Luhur Prianto menyampaikan, ada tiga poin yang harus diperhatikan pemimpin muda yang saat ini menjadi nahkoda di daerah mereka.

"Pertama pemikiran atau program tidak dibatasi oleh periodesasi masa jabatan. Harus berpikir mewariskan sistem program yang dilanjutkan dan dinikmati setelah dirinya menjabat. Bukan hanya mewariskan infrastruktur saja," kata Andi Luhur.

Baca Juga : Bupati Luwu Utara Letakkan Batu Pertama Pembangunan DAK Fisik Pendidikan

Dosen Fisip Unismuh Makassar itu menambahkan, poin kedua adalah pemimpin muda juga harus membentemgi diri dari, dengan mendorong tata kelola pemerintahan yang bersih.

"Pemimpin muda jangan takut untuk berdialog, karena dengan berdialog seperti ini juga bisa menghasilkan solusi solusi cerdas," pungkasnya.

Dalam forum itu, juga hadir sebagai narasumber adalah Bupati Kabupaten Maros Chaidir Syam, TGUPP Sulsel Bidang Pendidikan, Prof Hari Tahir, Koordinator Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Sulsel Ema Husain.