Jumat, 05 Maret 2021 22:01
Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel, Ni'matullah
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Moeldoko terpilih jadi ketua umum Partai Demokrat. Ini sejarah baru di Indonesia. Peralihan jabatan dilakukan melalui kudeta yang dikemas dalam kongres luar biasa (KLB).

 

Banyak yang menggelitik dalam KLB itu. Begitu tanggapan Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel, Ni'matullah Erbe. Termasuk di antaranya memilih ketua umum yang tidak hadir di lokasi kongres.

"Masa dia pilih ketua umum yang tidak hadir. Tidak ada surat pernyataan kesediaan. Ini partai loh, bukan arisan ini. Organisasi pemuda di tingkat provinsi, kabupaten/kota saja tidak bisa dipilih kalau tidak ada orangnya," tambahnya.

Baca Juga : Istri Moeldoko Meninggal Dunia

Ni'matullah mengatakan KLB ini sekaligus memperjelas kebohongan pentolan penggerak kongres.

 

"Artinya terbuka semua kebohongannya. Selama ini bilang tidak urus-urus partai orang. Marzuki Alie bilang saya tidak terlibat. Terbukti kan mereka lakukan itu semua," kata Ni'matullah, Jumat (5/3/2021).

"KLB itu membuktikan bahwa selama kurang lebih satu bulan ini mereka bohong terus," sambung wakil ketua DPRD Sulsel itu.

Baca Juga : Demokrat Barru Buka Peluang Milenial Jadi Kader

Kongres yang dianggap abal-abal tersebut, kata Ni'matullah jadi pertaruhan integritas pemerintah. Dia juga menganggap pernyataan Moeldoko yang menerima hasil kongres merupakan hal yang memalukan.

"(Moeldoko terima) merupakan hal yang memalukan sebagai pejabat negara. Melakukan hal-hal seperti itu. Dia masih menjabat KSP loh," sebutnya.

Ni'matullah juga mengatakan Presiden RI Jokowi pernah melarang bawahannya di jajaran menteri menjadi pengurus partai.

Baca Juga : Masuk Partai Demokrat, Mantan Ketua Asosiasi Advokat Indonesia Daftar Bacaleg DPR RI

"Ingatlah, dulu kan pak Jokowi pernah bilang tidak boleh pejabatnya setingkat menteri menjadi pengurus partai. Kok dibiarkan. Kita akan dilihat. Ini kan berbahaya. Kita ini sebagai masyarakat kalau ternyata pemerintah sendiri, pejabat publik menunjukkan tidak punya etika, mengabaikan aturan berarti kita juga sebagai rakyat boleh dong melakukan apa saja mengabaikan aturan. Masa hanya mereka yang boleh begitu," bebernya.

Meski KLB tersebut telah terselenggara, Ni'matullah menegaskan tidak akan menggerus kader Demokrat yang masih loyal ke partai. Bahkan kepada kader di Sulsel, ia mengatakan siap berperang untuk membela Demokrat yang dipimpin ketua umum AHY.

"Bagi kami, kami tidak akui ada dualisme. Demokrat tidak akan tergerus. Kami tadi apel siaga. Saya sudah sampaikan kita siap perang," tegasnya.

Penulis : Syukur