RAKYATKU.COM -- Munas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 2020 menghasilkan beberapa keputusan. Salah satunya menempatkan PKS berada di kepemimpinan nasional, presiden dan wakil presiden.
PKS selama ini dinilai sedang wait n see. Terus belajar bagaimana mengelola negara ini dengan benar dan amanah. Waktu belajar sudah lewat. Saatnya menjalankan semua agenda pemenangan yang akan disepakati semuanya dalam bulan Maret di Rakernas PKS 2021.
Itu diungkap Ketua Departemen Ekonomi, BWP DPP PKS Koordinator Sulawesi Rusdi Hidayat Jufri dan diperkuat Ketua DPW PKS Sulsel, Amri Arsyid, Kamis (4/3/2021).
Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam
Menurut Ustaz Rusdi --sapaan Rusdi Hidayat Jufri-- beberapa nama kader senior PKS sering disebut-sebut oleh pengurus partai. Di antaranya Dr H Salim Segaf Al Jufri, ketua majelis syuro yang juga mantan Menteri Sosial dan Dubes Indonesia untuk Arab Saudi.
Nama lain yakni Dr H Ahmad Heryawan, mantan gubernur Jawa Barat dua periode yang memiiki segudang prestasi. Juga Presiden PKS, H Ahmad Syaikhu. Anggota DPR RI yang terkenal sebagai penggiat UMKM dengan komunitas “Asyikpreneur”.
Selain itu, ada beberapa nama juga yang sangat layak untuk disandingkan dengan PKS, karena memiliki visi misi yang sama yakni Dr H Andi Amran Sulaiman, mantan Menteri Pertanian dan juga pengusaha sukses yang sangat dekat dengan umat.
Baca Juga : Dukungan Kementan Sejalan dengan Upaya Pemprov Sulsel Penuhi Kebutuhan Pangan IKN
Yang pasti, kata Rusdi, keterwakilan Indonesia bagian Timur, mutlak dibutuhkan. Bukan hanya terkait geopolitik, tetapi juga terkait budaya politik. Perpaduan budaya timur barat, seharusnya bisa menjadi kolaborasi dan mewakili semangat gotong royong.
“Sehingga saya lihat jika kehadiran sosok Salim Segaf Al-Jufri yang sangat mewakili eksistensi dari organisasi Islam, baik tradisional maupun yang modern. Dan akan menjadi sangat mandiri dan profesional, jika bisa dipasangkan dengan pengusaha sukses, pejuang ekonomi umat dan rakyat, semisal Doktor Andi Amran Sulaiman. Ini akan sangat menarik jika dua sumber daya yang kuat menyatu, ekonomi dan umat yang merindukan perubahan,” tandasnya.
Dan yang tidak bisa dilupakan, kata Ustaz Rusdi, kekuatan jaringan luar negeri dari kedua tokoh di atas. Doktor Salim Segaf sangat kuat jaringan ke timur tengah khususnya Qatar dan Saudi Arabia.
Baca Juga : Presiden dan Mentan Amran di Lampung Barat, Pacu Produksi Kopi dan Peningkatan Kesejahteraan Petani
Dia dekat dengan Raja Salman. Khususnya ketika Doktor Salim menjadi duta besar di Saudi Arabia. Raja Salman saat itu masih menjabat sebagai gubernur. Sedangkan jaringan Doktor Andi Amran Sulaiman tapak jejaknya sudah demikian luas hingga ke luar negeri.
“Di samping itu figur integritas Doktor Andi Amran Sulaiman, kita tak ragukan lagi. Prestasinya sewaktu menjabat Menteri Pertanian demikian mencorong. Beliau juga dikenal bersih dan sangat tegas dalam melawan kebatilan seperti memberantas mafia pangan,” katanya.
Ketua DPW PKS Sulsel, Amri Arsyid mengatakan, “Walau masih membutukan penggodokan mendalam dan prosedur yang panjang, nama Andi Amran Sulaiman dalam internal PKS Sulsel memang telah masuk dalam radar kami sebagai pendamping Habib Salim."
Baca Juga : Mentan Amran Dampingi Presiden Jokowi Tinjau Program Pompanisasi di Lampung
Menurutnya, figur Andi Amran Sulaiman saat ini cukup kuat di Indonesia Timur pasca mulai meredupnya tokoh-tokoh besar dari Indonesia Timur lainnya.
“Kita membutuhkan keterwakilan antara barat dan timur Indonesia, dan di sana dalam radar kami, nama Andi Amran Sulaiman cukup representatif," imbuhnya.