Senin, 01 Maret 2021 15:19
Editor : Redaksi

GOWA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan 4 pihak sekaligus untuk  bidang peternakan dan sumber daya manusia, pada Senin (1/3/2021). Kesepakatan ini diteken di Ballroom Padivalley Golf Club, Kecamatan Pattallassang.

 

Empat kesepakatan itu masing-masing dengan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI tentang Program Super Prioritas Peternakan. Kerjasama ini terkait program peternakan. Lalu MoU dengan Universitas Hasanuddin tentang Pendidikan, Pelatihan dan Pengabdian Masyarakat di Kabupaten Gowa.

Ketiga, MoU antara Pemerintah Kabupaten Gowa dengan PT Sumber Citarasa Alam tentang Pengembangan Ternak Sapi Perah dan Pemasaran Produk Olahan. Terakhir, MoU antara Pemerintah Kabupaten Gowa dengan PT Berdikari Terkait Program Sapi Potong.

Baca Juga : Logistik Pilkada di Gowa Siap Didistribusikan

Penandatangan ini dilakukan oleh Ditjen Peternakan RI, Nasrullah, Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina, Manager PT Sumber Citarasa Alam Cimory Group, Dadang Suryana Farm dan Direktur PT. Berdikari Persero, Harry Warganegara. Teken MoU disaksikan Mentan RI, Syahrul Yasin Limpo.

 

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan kerjasama ini berkat komunikasi Pemkab Gowa dengan Kementerian Pertanian RI yang mendorong beberapa pihak untuk berinvestasi di Kabupaten Gowa.

"Di tengah pandemi ini kita dituntut untuk terus melakukan inovasi dan berkarya untuk daerah kita, dan Alhamdulillah hari ini kita melakukan penandatangan MoU dimana semua ini berkat bantuan Menteri Pertanian RI yang tidak pernah melupakan Kabupaten Gowa," ungkapnya. 

Baca Juga : Adnan Dapat Izin Pj Gubernur untuk Cuti Kampanye di Pilkada Gowa

Terkait bentuk kerjasama yang dilakukan khusus Cimory, Pemkab Gowa mempersiapkan lahan dan akan mendapatkan benefit yang bermuara pada peningkatan PAD Pemkab Gowa.

"Kita permudah investasinya, misalnya kita yang siapkan lahan dan dalam investasi yang dilakukan pastinya akan ada benefit yang diberikan kepada Pemda, inilah yang masuk pada PAD, jadi investasinya boleh full atau sharing yang jelas ada keuntungan tang diberikan kepada kabupaten," jelas orang nomor satu di Gowa itu.

Sementara, Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo mengatakan Indonesia memiliki lahan dalam berbagai dimensi sehingga pertanian dan peternakan pada setiap provinsi memiliki akses untuk dioptimalisasi.

Baca Juga : Bupati Gowa Ajak Pemuda Sambut Bonus Demografi

Selain itu SYL melihat, Pemkab Gowa di bawah kepemimpinan Adnan-Kio ingin lokomotif yang bisa dibackup oleh Unhas agar menjadikan budidaya peternakan itu multiefek dan skala ekonomi.

"Hari ini kami menyaksikam langsung penandatanganan MoU antara Ditjen Peternakan Kementan RI, PT Cimory, PT Berdikari Persero dan Unhas. Hasil penandatanganan ini kita ingin bukan hanya budidayanya tapi kita masuk pada mekanisasi dan menindustrikan yang ada hingga siap dalam pemasarannya," bebernya.

Olehnya melalui hal tersebut, mantan Gubernur Sulsel dua periode ini ingin melihat lima hingga enam bulan ke depan akan ada hasil nyata, khususnya dalam industri susu. Apalagi menurutnya, Indonesia masih butuh susu besar dan penggunaan susu yang masih terbatas, sehingga impor susu menjadi bagian yang harus disiapkan.

Baca Juga : Inovasi UMKM DWP Gowa Jadi Lokus Studi Tiru Kota Baubau

"Diharapkan dalam waktu lima bulan sudah ada hasil nyata yang bisa kita capai dari super prioritas program peternakan ini dan menghasilkan sapi perah yang bermuara pada industri susu, karena itu dengan cara ini kita mampu menjadi bagian yang berkontribusi kuat untuk kemandirian pangan dan peternakan," harapnya.