Kamis, 11 Februari 2021 17:34
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin (Foto: kumparan)
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM - Melawan Covid-19, ibarat perang dunia III. Begitu perumpamaan yang disampaikan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

 

"Perang dunia I dan II telah membunuh jutaan manusia. Saat ini bisa dikatakan Perang Dunia III dengan Sars-Cov-2, dan kita membutuhkan sistem persenjataan dan pertahanan yang berbeda," ujar Budi di Lapangan Promoter Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (11/2/2021).

Lebih lanjut, menurut Budi Gunadi, untuk menghadapi perang tersebut, diperlukan kombinasi yang baik antara Polri, TNI, dan Kemenkes. Sementara, target operasi perang ini adalah mengurangi laju penularan virus. Dengan menggandeng TNI-Polri, Kemenkes memiliki dua strategi menghadapi perang ini.

Baca Juga : Wali Kota Makassar Ingatkan Varian Baru Covid-19

"Pertama adalah strategi survelience atau intelijen, melacak pergerakan musuh dengan menggunakan program testing dan tracing," ujarnya dilansir dari republika.co.id.

 

Menkes mengatakan, untuk melancarkan strategi tersebut dibutuhkan 30 tracer per 100 ribu penduduk dan semuanya harus tersebar di lokasi desa. Juga butuhkan 80 ribu tracer di seluruh desa dan yang memiliki personel sebanyak itu hanya TNI dan Polri.

Strategi kedua adalah membunuh virus dengan vaksinasi yang harus diberikan kepada 181 juta rakyat Indonesia. Jika suntikan vaksinasi diberikan dua kali, maka dibutuhkan 362 juta suntikan. Oleh karena itu, kata Budi Gunadi, Kemenkes bekerja sama dengan TNI-Polri untuk membantu program vaksinasi yang dilaksanakan tenaga kesehatan TNI-Polri yang sudah memiliki edukasi menyuntik.

Baca Juga : Waspada! COVID-19 Varian XBB Terdeteksi di Indonesia

"Semoga kerja sama antara TNI-Polri dan Kemenkes bisa mengalahkan musuh dan memenangkan perang melawan Sars-Cov-2," ujarnya.

Sementara, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengaku pihaknya mengerahkan 40.366 personel Bhabinkamtibmas untuk menjadi tracer Covid-19. Listyo Sigit menyebutkan, saat ini saat ini Polri telah menyiagakan 13.500 personel tenaga kesehatan. Sebanyak 900 orang diantaranya telah dilatih untuk menjadi vaksinator Bapelkes/BBBK Kementerian Kesehatan, dan 12.600 personel lainnya dalam waktu dekat akan diberikan pelatihan serupa.

“Vaksinator dan tracer Polri ini disiagakan dalam rangka membantu tugas tenaga kesehatan, khususnya pemberian vaksinasi terhadap anggota Polri maupun kepada masyarakat umum, serta berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat dalam upaya tracing sebagai langkah deteksi dini dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19,” ujar Kapolri.

TAG