Senin, 08 Februari 2021 19:05
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM - BPOM RI telah menyetujui penggunaan darurat vaksin Sinovac untuk kelompok lansia. Keputusan tersebut dikeluarkan setelah BPOM menerima data penggunaan vaksin Sinovac untuk subjek lansia di Brasil dan China saat uji klinis fase I-III.

 

Jubir Wapres Masduki Baidlowi mengatakan, Wapres Ma'ruf Amin siap menerima vaksin corona kapan saja. Namun, Ma'ruf masih harus menunggu sedikit lebih lama lagi untuk mendapatkan dosis vaksin, karena masih menunggu kajian yang dilakukan tim dokter kepresidenan terkait keamanan vaksin.

"Jadi Wapres itu lebih menunggu tim kedokteran yang melakukan kajian terhadap vaksin yang ada, yang akan dipakaikan kepada Wapres. Kalau Wapres sudah siap kapan pun akan divaksin, tetapi kan karena usianya melebihi dari 60 dan tentu saja ada pertimbangan-pertimbangan yang lain dari tim kedokteran," ujar Masduki, Senin (8/2/2021).

Baca Juga : Wapres Ma'ruf Amin: Pemerintah Siapkan Langkah Kendalikan Harga Beras

"Maka Wapres memasrahkan sepenuhnya terhadap tim kedokteran presiden," sambungnya dikutip dari kumparan.

 

Masduki memastikan penundaan pemberian vaksin kepada Ma'ruf bukan karena masih menunggu datangnya vaksin dari platform lain. Ia menyebut kedua platform yang saat ini sudah masuk ke Indonesia merupakan vaksin yang dinilai memiliki tingkat keamanan, kehalalan, dan efikasi yang terbilang baik.

"Jadi bukan karena mau pakai vaksin yang mana. Sekarang kan sudah ada dua vaksin kan yang datang itu. Yang satu vaksin Sinovac yang bisa digunakan pada umur lebih dari 59 tahun, lalu kemudian yang kedua ada vaksin Sinopharm yang selama ini juga dipakai di UEA di Arab ya," ucap Masduki.

Baca Juga : Wapres Ma’ruf Amin Ungkap Dua Strategis Pemerintah Tekan Kemiskinan Ekstrem

Khusus untuk Sinovac, kata Masduki, baik kehalalannya sudah dijamin dan efikasinya pun telah melalui uji klinis di sejumlah negara. Hasil serupa juga ditunjukkan dari hasil pengujian vaksin dari platform Sinopharm.

"Karena Snovac itu kan sudah kita lihat hasil uji kehalalan dan kemujarabannya sudah oke yang di sini. Walaupun beda pengetesan, ya, karena pengetesan di Turki bisa untuk usia lanjut tapi saya kira itu kan bahannya sama. Jadi tidak ada problem di kehalalan saya kira," ungkap Masduki.

"Begitu juga yang Sinopharm itu juga dipake di UEA di negara-negara teluk saya kira juga tidak ada problem kehalalan. Walaupun tentu saja tim dari MUI dan tim dari BPOM telah melakukan penelitian tentang itu. Tetapi sekali lagi intinya adalah kesiapan dari tim kepresidenan, tim dokter kepresidenan," lanjut dia.

Baca Juga : Nuzululqur'an, Wapres Ma'ruf Amin: Perintah Jaga Kerukunan Tertulis di Dalamnya

Atas dasar tersebut, Masduki menegaskan Ma'ruf siap menerima jenis vaksin mana pun, baik Sinovac atau Sinopharm selagi tim dokter kepresidenan menyatakan vaksin tersebut aman untuk digunakan.

"Kalau tim dokter kepresidenan oke maka Wapres akan siap. Karena Wapres pada dasarnya sangat siap, sangat sehat kondisinya, bugar, tidak ada masalah dengan Wapres. Tinggal tunggu apa kata dokter," tutupnya.