Senin, 08 Februari 2021 18:03
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM - Di kepala pria bernama Shyam Lal Yadav (74), tumbuh sebuah tanduk. Tanduk mulai tumbuh secara tiba-tia setelah kepalanya terbentur keras 5 tahun lalu.

 

Ketika pertama kali muncul tonjolan di kepalanya, Shyam mengatasinya dengan meminta bantuan tukung cukur. Namun, lama kelamaan tanduk tersebut mulai tumbuh tidak terkendali dan menjadi keras.

Tukang cukur langganannya tidak bisa lagi memotong serat-serat tersebut. Kondisi ini membuat Shyam akhirnya meminta bantuan dokter.

Baca Juga : Heboh, Pria Memakai Kaos Oblong Bersarung Biru Munculkan Uang dari Balik Bantal

Ahli bedah saraf di Rumah Sakit Bhagyoday Tirth di Kota Sagar, India, bernama dokter Vishal Gajbhiye yang menangani Shyam mengatakan bahwa tanduk itu disebut tanduk sebaceous. Tanduk yang tumbuh di kepalanya sama seperti yang ditemukan pada kebanyakan hewan, yaitu sama-sama terbuat dari keratin. Ini adalah serat yang ditemukan di kuku kaki dan rambut manusia.

 

"Awalnya, dia mengabaikannya karena tidak menyebabkan ketidaknyamanan. Dia juga memotong benjolan itu di tukang cukur lokal. Namun, ketika benjolan itu mengeras dan mulai tumbuh lebih lanjut, dia mendatangi rumah sakit di Sagar," kata dokter Vishal dikutip dari keepo.me.

Untuk menghilangkan tanduk tersebut, awalnya tim medis melakukan pemindaian di area kepala Shyam sebelum memutuskan akan melakukan tindakan operasi seperti apa.

Baca Juga : Wanita Ini Cek Rekening Bank Setelah 60 Tahun, Perubahan Saldonya Bikin Kaget

Mereka kemudian memutuskan untuk menggunakan pisau bedah steril untuk memotong tanduk tersebut. Setelah itu, akar tanduk dihilangkan untuk mencegahnya tumbuh kembali.

"Perawatannya berbeda-beda, tetapi bisa termasuk pembedahan, terapi radiasi, dan kemoterapi. Segera setelah dihilangkan, kulit dicangkokkan pada luka yang sekarang sudah sembuh total," kata Vishal.

Sekarang, kondisi Shyam sudah mulai membaik, namun tidak diketahui apa penyebab pasti mengapa tanduk bisa tumbuh di kepalanya hanya gara-gara benturan. Dokter menduga hal ini disebabkan oleh paparan radiasi atau sinar matahari berlebih. Namun, dokter mengatakan bahwa pada dasarnya kondisi ini tidak berbahaya, hanya mengganggu penampilan saja.