Sabtu, 06 Februari 2021 09:48
Haji Kasim (dalam lingkaran)
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,JENEPONTO -- Ajal manusia sudah ditentukan. Banyak ayat dalam Al-Qur'an yang menjelaskannya.

 

Di antaranya potongan ayat pada Surat Yunus ayat 49. "...Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya)."

Ayat ini sudah terbukti di mana-mana. Baru-baru ini, seorang dokter di Masamba tiba-tiba meninggal saat sedang bertugas. Mendadak lemas lalu mengembuskan napas terakhir.

Baca Juga : Desa Wisata Kassi Rumbia, Jadi Tuan Rumah Peluncuran Program Ekosistem Keuangan Inklusif

Begitu pula di Jeneponto. Salah seorang pengecer pupuk bersubsidi, Haji Kasim tiba-tiba jatuh saat sedang mengikuti rapat koordinasi.

 

Haji Kasim sempat dilarikan ke Puskesmas Bulusibatang. Karena kondisinya parah, dia hendak dirujuk ke RSUD Lanto Daeng Pasewang. Namun, dalam perjalanan dia sudah meninggal.

Kematian Haji Kasim dipastikan terjadi atas ketentuan Allah subhanahu wata'ala. Apalagi dia diketahui memiliki riwayat penyakit jantung.

Baca Juga : Pemkab Jeneponto dan PLN Punagaya Jajaki Kerjasama Pemanfaatan Limbah Bonggol Jagung

"Iya. Kira-kira sudah tiga tahunan. Dan selalu kontrol di rumah sakit," terang Samsuni, salah seorang keluarga Haji Kasim kepada Rakyatku.com, Sabtu (6/2/2021).

Hanya saja, kata dia, terdapat kejanggalan dalam kematian almarhum. Keluarga menduga, Haji Kasim tertekan karena beberapa pertanyaan peserta rapat yang diduga menyerang pribadi.

"Beliau saat itu sehat wal afiat," sebut Samsuni.

Penulis : Samsul Lallo