Senin, 25 Januari 2021 21:08
Moh Ramdhan Pomanto bersama unsur pejabat Pemkot Makassar bahas program percepatan untuk Kota Makassar. Senin, (25/1).
Editor : Trio Rimbawan

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar terpilih, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto mulai membahas sejumlah program penting untuk pembenahan Makassar. Ada tiga program percepatan yang disusun.

 

Pertama, penanganan bencana terkhusus bencana non alam yang saat ini melanda yakni Covid-19. Kedua, tata ulang pemerintahan. Terakhir, mengembalikan konsep Smart City.

Disampaikan Danny, penanganan Covid-19 menjadi fokusnya. Ia ingin memastikan agar masyakarat Makassar terbebas dari pandemi ini. Bahkan, dirinya merancang satu skenario untuk mengintervensi penularan virus.

Baca Juga : Calon Wakil Gubernur Sulsel, Azhar Arsyad Berikan Masukan ke KPU untuk Debat Kedua

"Saya ingin memastikan bahwa pelayanan masyakarat di Kota Makassar berjalan dengan baik, transparan, dan akuntabel," kata Danny.

 

Sementara untuk menata ulang pemerintahan, Danny, telah menyiapkan tim transisi yang diketuai Mantan Pj Wali Kota Makassar, Yusran Jusuf. Ia menilai sosok Yusran punya kapasitas untuk memberikan satu penilaian terhadap sistem pelayanan di Pemkot Makassar.

Selain Yusran, juga ada nama Alimuddin Ilmar yang merupakan Pakar Hukum Tata Negara yang akan mendampingi Yusran. Keduanya akan menjadi stakeholder di dalam tim transisi.

Baca Juga : Pasca Debat, Cawagub 01 Sulsel Akan Kampanye Terbatas di Pangkep

"Saya melihat beliau mumpuni dan punya kapasitas. Track record-nya juga beliau bagus," sambung Wali Kota Makassar 2014-2019.

Terakhir untuk Smart City, Danny menegaskan dirinya akan mengembalikan konsep tersebut. Ia menilai program tersebut merupakan program solutif untuk mengurai permalasahan di kota.

"Sombere' adalah kearifan i Makassar yang berarti hospitality, keramahan yang menjadi karakter Makassar,"

Baca Juga : Danny Pomanto Resmikan Posko Pemenangan DIA di Kabupaten Wajo

Konsep ini bahkan telah diakui oleh publik. Baik secara nasional maupun internasional. Hal itu terbukti dalam Smart City Index tahun 2019 yang dikeluarkan The IMD World Competitiveness Center Smart Ciy Observstory, Kota Makassar berada di peringkat 80. Sementara Jakarta diposisi 81 dari 102 negara.