Rabu, 20 Januari 2021 11:26
Foto: REUTERS
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM - Washington steril. Setiap sudut dijaga personel keamanan dari Garda Nasional. Ada 25 ribu pasukan yang diturunkan. Ini dilakukan menjelang pelantikan presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Joe Biden.

 

Namun Pentagon memulangkan 12 anggota pasukan Garda Nasional yang bertugas, karena dari hasil pemeriksaan menunjukan, mereka itu memiliki hubungan dengan kelompok ekstremis sayap-kanan.

Juru bicara Pentagon mengatakan, pemeriksaan tidak hanya seputar hubungan dengan kelompok ekstremis. Kepala Biro Garda Nasional Jenderal Daniel Hokanson mengatakan salah satu anggotanya dicopot dari tugas karena kedapatan memiliki pesan bermasalah yang dilaporkan ke saluran khusus.

Baca Juga : Joe Biden Tegaskan Ukraina Tidak Akan Jadi Kemenangan Rusia

"Kami, berdasarkan tindak kehati-hatian, segera mengambil tindakan dan mencopot mereka dari garis tugas di Capitol Hill dan acara yang sedang berlangsung," kata juru bicara Pentagon Jonathan Hoffman, Selasa (19/1).

 

Ahad (17/1) lalu Pelaksana Tugas Menteri Pertahanan AS Chris Miller mengatakan FBI membantu militer memeriksa lebih dari 25 ribu pasukan Garda Nasional yang ditugaskan menjaga Capitol Hill dari potensi ancaman keamanan. Pengerahan pasukan ini dilakukan menjelang pelantikan Biden.

Pemeriksaan sudah dilakukan sejak pekan lalu. FBI juga sedang memeriksa apakah ada tentara yang terlibat dalam kerusuhan 6 Januari dalam penyerangan pendukung Donald Trump ke Gedung Kongres AS.

Baca Juga : FBI Geledah Rumah Joe Biden, Dokumen Rahasia Ditemukan

Pekan lalu Garda Nasional Negara Bagian Virginia mengatakan petugas polisi Jacob Fracker yang didakwa terlibat dalam kekerasan di Capitol adalah kopral di Garda Nasional dan menjabat sebagai anggota infanteri.