Senin, 18 Januari 2021 15:02
Foto: Getty Images.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - NASA mengetes sebuah roket eksplorasi buatan Boeing pada Sabtu (16/1/2021). Dalam uji coba itu, keempat mesin inti (core stage) roket menyala untuk pertama kalinya, tetapi durasinya tidak selama yang diharapkan.

 

Di sebuah fasilitas tes di Stennis Space Center NASA di Mississippi, mesin inti Sistem Peluncuran Antariksa (SLS) menyala pada pukul 16.27 waktu setempat hanya selama lebih dari satu menit.

Padahal, target yang diharapkan oleh para insinyur adalah empat menit, supaya roket itu bisa diluncurkan pada November.

Baca Juga : Rusia Hancurkan Dua Sistem Roket Canggih HIMARS Buatan AS di Ukraina

Tes mesin itu merupakan tahapan terakhir dari kampanye tes "Green Run” oleh NASA yang telah berlangsung setahun lamanya.

 

Itu merupakan tahapan penting bagi NASA dan Boeing, yang merancang SLS, sebelum debut peluncuran roket tak berawak akhir tahun ini di bawah program Artemis NASA.
Program itu merupakan upaya pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk mengembalikan astronot AS ke bulan pada 2024.

Belum jelas apakah Boeing dan NASA harus mengulangi uji coba itu. Apabila itu terjadi, maka debut peluncuran roket bisa jadi ditunda hingga 2022.

Baca Juga : Rusia Harus Waspada, AS Kirim Senjata Mematikan ke Ukraina

Reuters melaporkan pada Oktober bahwa para penasihat antariksa Presiden terpilih Joe Biden bertujuan untuk menunda target 2024 yang diusulkan Trump itu.

Ini menimbulkan tanda tanya akan nasib jangka panjang SLS, apalagi Space X dan Blue Origin juga sudah mulai meramaikan persaingan roket berkapasitas besar.