RAKYATKU.COM - Kisah di Pematangsiantar benar-benar unik. Bukan hanya karena dua calon wali kota terpilih meninggal dunia sebelum dilantik.
Kisah para wakil mereka juga menarik. Pada Pilkada 2020, Asner Silalahi yang baru saja menang atas kolom kosong, meninggal sebelum dilantik.
Wakilnya, dr Susanti Dewayani yang ketiban untung. Sesuai aturan, dia yang otomatis akan dilantik menjadi wali kota. Pengganti Asner. Tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Baca Juga : Sudah Dua Kali Calon Wali Kota Terpilih Pematangsiantar Meninggal Sebelum Dilantik
Susanti Dewayani seorang dokter spesialis anak. Dia baru saja pensiun sebagai dokter sekaligus sebagai PNS jelang maju pilkada.
Terakhir, dia menjabat direktur RSUD Djasamen Saragih. Dia menjabat selama tiga tahun. Sejak 2017.
Nah, yang menarik, Susanti Dewayani diangkat menjadi direktur RSUD Djasamen Saragih oleh Hefriansyah, wali kota saat itu.
Baca Juga : Sudah Dua Kali Calon Wali Kota Terpilih Pematangsiantar Meninggal Sebelum Dilantik
Apa menariknya? Hefriansyah senasib dengan Susanti. Pada Pilkada, Hefriansyah maju berpasangan Hulman Sitorus. Dia berstatus calon wakil wali kota. Singkat cerita, mereka menang pilkada.
Namun, sebelum pelantikan, Hulman Sitorus. Jadilah Hefriansyah yang dilantik menjadi wali kota. Nah, pada 2017, Hefriansyah melantik Susanti menjadi direktur rumah sakit.
Ternyata keberuntungan Hefriansyah menular. Kali ini giliran Susanti yang bakal dilantik menjadi wali kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.
Baca Juga : Sudah Dua Kali Calon Wali Kota Terpilih Pematangsiantar Meninggal Sebelum Dilantik
Susanti seorang dokter spesialis anak. Dia menyelesaikan pendidikan kedokteran di UGM. Sedangkan gelar spesialis anak diperoleh dari Universitas Sumatera Utara.
Berikut profil lengkap dr Susanti:
Baca Juga : Sudah Dua Kali Calon Wali Kota Terpilih Pematangsiantar Meninggal Sebelum Dilantik