RAKYATKU.COM - Asrul akhirnya dioperasi hari ini. Mata kirinya tertancap anak panah sejak Sabtu dini hari (9/1/2021).
Pemuda 20-an tahun itu dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo (RSWS) tidak lama setelah kena anak panah. Namun, tak langsung dioperasi.
Dihubungi Rakyatku.com, Direktur Utama RS Wahidin, Dr dr Khalid Saleh akhirnya memberi penjelasan.
Baca Juga : Jenazah Anak Laki-laki Tanpa Identitas Disimpan di RSUD Batara Siang Pangkep, Diduga Korban Penganiayaan
Dia menginformasikan bahwa hari ini, Selasa (12/1/2021) Asrul segera dioperasi. Korban akan menjalani operasi elektif.
"Kerja sama mata, THT, dan bedah saraf hemodinamik stabil," kata Dr Khalid Saleh.
Operasi elektif atau operasi terencana adalah operasi yang tidak harus segera dilakukan karena tidak memiliki indikasi ancaman pada nyawa atau kecacatan.
Baca Juga : Tagih Utang Berujung Penganiayaan, Pelaku Ditangkap Polsek Bontoala
Kondisi ini berbeda dengan operasi emergensi, yaitu operasi yang perlu dilakukan secepatnya karena memiliki risiko ancaman kehilangan nyawa atau kecatatan.
Terpisah, Humas RSWS, Aulia Yamin mengatakan, saat ini pihaknya sementara melakukan proses untuk masuk ruangan operasi.
"Nanti saya infokan hasil konfirmasinya," kata Aulia.
Baca Juga : TPN Ganjar-Mahfud Minta Usut Tuntas Penganiayaan Relawan
Sebelumnya, Nurul Anwar, salah seorang kerabat Asrul kepada Rakyatku.com mengatakan sudah empat hari anak panah itu menancap di mata kiri Asrul.
"Saya juga tidak mengerti mengapa rumah sakit belum mengambil tindakan. Kasihan," kata Nurul.
"Dia ini anak yatim kasian. Mestinya langsung dioperasi dulu sebab anak ini masih punya harapan hidup," lanjutnya.
Baca Juga : Pelaku Penganiayaan Anak Bawah Umur Ditangkap di Pasar
Asrul terkena anak panah pada Sabtu dini hari (9/1/2021). Sekitar pukul 01.00 wita. Lokasinya di BTN Pepabri, Kelurahan Bakung, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.
Menurut Nurul Anwar, saat itu, Asrul bersama teman-temannya datang ke sebuah warung. Mereka bermaksud membeli rokok.
Di warung itu, korban didatangi seseorang. Tidak lama kemudian, datang lagi beberapa orang yang berjumlah kurang lebih 10 orang.
Baca Juga : Pelaku Penganiayaan Anak di Barru Dituntut Ringan, Orang Tua Korban Cari Keadilan
Salah seorang di antaranya langsung melepaskan anak panah ke arah korban dan mengenai mata kiri. Usai beraksi, pelaku langsung melarikan diri.
Pada pagi harinya, Nurul Anwar langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Biringkanaya. Laporan diterima dengan STPLP bernomor STPLP/33/1/2021/Restabes Mks/Sek. Biringkanaya.
"Namun, hingga kini juga belum ada tindak lanjut. Buktinya, belum ada polisi yang datang melihat kondisi korban di rumah sakit," kata Nurul Anwar.