Senin, 04 Januari 2021 13:02
Juru Bicara Vaksin COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan program vaksinasi massal COVID-19 di tanah air akan diselesaikan dalam 15 bulan, dan bukan 3,5 tahun seperti yang diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya.

 

Juru Bicara Vaksin COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi, menjelaskan, maksud pernyataan Menkes Budi adalah 3,5 tahun merupakan prediksi waktu yang dbutuhkan untuk bisa menyelesaikan vaksinasi COVID-19 di seluruh dunia.

“Sementara di Indonesia kita akan menyelesaikan vaksinasi COVID-19 dalam kurun waktu 15 bulan mulai dari Januari 2021-Maret 2022,” ungkap Nadia dalam telekonferensi pers di Jakarta, Ahad (3/1/2020).

Baca Juga : Dalam Rangka Penguatan Industri Asuransi Kesehatan di Indonesia, OJK Siap Bersinergi dengan Kementerian Kesehatan

Dia menjelaskan, adapun jumlah target yang akan divaksin dalam kurun waktu 15 bulan ini adalah sebanyak 181,5 juta orang. Program vaksinasi massal COVID-19 tersebut akan dibagi dalam dua periode.

 

Periode pertama akan berlangsung mulai Januari-April 2021 yang akan diprioritaskan kepada 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas publik yang ada di 34 provinsi.

Kemudian, periode kedua akan berlangsung selama 11 bulan yakni dari April 2021 hingga Maret 2022 kepada sisa dari jumlah sasaran penerima vaksin dari periode pertama.

Baca Juga : Digitalisasi Informasi Sebagai Senjata Utama Untuk Program Prioritas Kementerian Kesehatan RI

Nadia optimistis pemerintah akan bisa menyelesaikan vaksinasi massal corona dalam kurun waktu yang cukup singkat. Pasalnya, perkembangan uji klinis tahap III vaksin Sinovac di beberapa negara seperti Turki dan Brazil menunjukkan hasil yang cukup baik.

Menurutnya, hasil yang cukup baik ini juga diperoleh dari uji klinis tahap III vaksin Sinovac yang saat ini sedang berlangsung di Universitas Padjajaran (Unpad), Bandung, Jawa Barat.

Hingga saat ini setidaknya sudah tersedia tiga juta dosis vaksin Sinovac yang berasal dari Tiongkok tiba di Indonesia. Pemerintah pun sudah menandatangani kontrak pengadaan vaksin COVID-19 dari Novavax, Pfizer dan AstraZeneca.

Baca Juga : Menkes Budi Tekankan Empat Hal Penting Hadapi Masa Endemi Covid-19

“Sehingga kita rasanya cukup optimis untuk bisa sesuai dengan jadwal atau peta jalan yang sudah kita susun bahwa vaksinasi ini bisa kita mulai pada minggu kedua atau ketiga dari Januari 2021,” kata Nadia.

Hal ini juga didukung dengan sarana dan prasarana fasilitas pelayanan kesehatan (fasyenkes) yang tersebar di seluruh Indonesia. Ia menjelaskan, setidaknya 13 ribu puskemas, 2.500 rumah sakit dan 49 kantor kesehatan pelabuhan dipersiapkan untuk melaksanakan program vaksinasi massal Covid-19 ini.

Sumber: VOA Indonesia