RAKYATKU.COM - Seorang perawat di California, Amerika Serikat (AS), dinyatakan positif COVID-19 sepekan usai menerima suntik vaksin buatan Pfizer Inc.
ABC News mewartakan, perawat itu diketahui bernama Matthew W. yang bekerja di rumah sakit lokal.
Dalam unggahannya di Facebook pada 18 Desember 2020, Matthew menceritakan dia mendapat suntik vaksin buatan Pfizer. Lengan yang disuntik vaksin itu terasa nyeri seharian, tetapi tidak ada efek samping lain.
Baca Juga : AS Kirim VAMPIRE ke Ukraina
Sekitar enam hari kemudian atau persisnya pada malam Natal, Matthew mulai merasa tak enak badan sepulang kerja di unit penanganan COVID-19. Di situ dia mulai demam menggigil, disusul dengan nyeri otot dan kelelahan.
Dia lalu mendatangi sebuah tempat semacam drive-thru, di mana orang bisa melakukan tes COVID-19 tanpa harus turun dari mobil.
Sehari setelah perayaan Natal dia mendapat kabar bahwa hasil tes memperlihatkan dia positif COVID-19.
Baca Juga : Penembakan Massal Terjadi di Berbagai Kota AS, Lebih dari 12 Orang Tewas
Christian Ramers, ahli bidang penyakit menular dari Pusat Kesehatan Keluarga di San Diego, mengatakan kejadian semacam ini sungguh di luar perkiraan.
"Kami tahu dari uji coba klinis vaksin, dibutuhkan waktu sekitar 10–14 hari bagi tubuh untuk mengembangkan perlindungan diri dari vaksin," kata Ramers.
Rames memperkirakan pada suntikan dosis pertama, seseorang diberikan sekitar 50 persen (perlindungan) dan orang itu membutuhkan suntikan dosis kedua agar tubuh bisa mendapat 95 persen (perlindungan).
Baca Juga : Kremlin Tuduh AS Terlibat dalam Dugaan Upaya Pembunuhan Putin
Sumber: Reuters