Jumat, 25 Desember 2020 19:01
Waketum MUI, Anwar Abbas
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM -- Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas langsung mengundang kontroversi di awal bertugas. Mengikuti jejak pendahulunya, Fachrul Razi, terkait cadar dan celana cingkrang.

 

Kini pernyataan Menag Yaqut terkait afirmasi Syiah dan Ahmadiyah. Sejumlah tokoh langsung bereaksi. Tidak ketinggalan Wakil Ketua Umum MUI Pusat, Dr Anwar Abbas.

"Saya mengimbau Menag sekarang ini kan masih Ketum GP Ansor, tapi sekarang sudah jadi menteri. Ya perilakunya juga harus seperti menteri," kata mantan Sekjen MUI Pusat itu, Jumat (25/12/2020) seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.

Baca Juga : Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Menag Dapat Kabar Baik Terkait Pemberangkatan Jemaah Haji 2022

"Beliau juga anak muda. Ya kalau bisa sering-sering minta pendapat dulu ke orang tua," lanjut petinggi Muhammadiyah itu.

 

Anwar menyayangkan pernyataan Yaqut yang mengundang kontroversi. Akhirnya, umat Islam akan tersedot lagi pada perdebatan. "Akhirnya negeri ini enggak pernah aman," katanya.

Selama ini ajaran Ahmadiyah dianggap sesat di Indonesia karena mengakui keberadaan nabi setelah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Sementara dalam ajaran Islam selama ini Nabi Muhammad adalah nabi terakhir.

Baca Juga : Bela KSAD Dudung soal 'Tuhan Kita Bukan Orang Arab' Menag: Hal Itu Tak Perlu Diperdebatkan

Sebelumnya, Yaqut menyatakan pemerintah akan melindungi hak beragama warga Ahmadiyah dan Syiah di Indonesia. Menurut Yaqut, mereka adalah warga negara yang harus dilindungi.

Ia juga menyatakan bahwa Kemenag akan memfasilitasi dialog yang lebih intensif untuk menjembatani perbedaan yang selama ini terjadi.

Pernyataan itu sendiri merupakan respons atas permintaan Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra agar pemerintah mengafirmasi kelompok minoritas, terutama mereka yang kerap tersisih dan dipersekusi.

Baca Juga : Bicara di Kongres Ekonomi Umat MUI, Erick Tohir Ungkap 3 Strategi Kejar Ketertinggalan