RAKYATKU.COM - Langkah ini merupakan bagian dari rencana untuk mencapai emisi karbon nol. Pemerintah Jepang akan menghilangkan kendaraan berbahan bakar fosil dalam 15 tahun ke depan atau pada 2035.
"Strategi pertumbuhan hijau" yang menargetkan industri hidrogen dan otomotif, dimaksudkan sebagai rencana aksi untuk mencapai janji Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, untuk menghilangkan emisi karbon secara bersih pada pertengahan abad ini.
Suga menjadikan investasi hijau sebagai prioritas utama untuk membantu menghidupkan kembali ekonomi yang dilanda pandemi Covid-19 dan untuk membawa Jepang sejalan dengan Uni Eropa, Tiongkok, dan ekonomi lain yang menetapkan target emisi yang ambisius.
Baca Juga : Unismuh Makassar dan SMARTI Resmi Jalin Kerjasama
Pemerintah akan menawarkan insentif pajak dan dukungan keuangan lainnya kepada perusahaan, dan menargetkan 90 triliun yen atau setara US$870 miliar per tahun dalam pertumbuhan ekonomi tambahan melalui investasi.
Rencana ini berupaya untuk mengganti penjualan kendaraan bertenaga bensin dengan kendaraan listrik, termasuk kendaraan hybrid dan sel bahan bakar, pada pertengahan 2030-an.
Untuk mempercepat penyebaran kendaraan listrik, pemerintah menargetkan pengurangan biaya baterai kendaraan lebih dari setengahnya menjadi 10.000 yen per kilowatt hour pada 2030.
Baca Juga : Perdana Menteri Jepang Melakukan Kunjungan ke Ukraina
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan konsumsi hidrogen menjadi 3 juta ton pada 2030 dan menjadi sekitar 20 juta ton pada 2050 dari saat ini 200 ton sekarang.
Sumber: Reuters