Rabu, 23 Desember 2020 13:03
Ilustrasi.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Indonesia dikabarkan akan mendapatkan miliaran dolar Amerika Serikat (AS) apabila mau bekerja membuka hubungan dengan Israel.

 

Bloomberg menulis, Presiden (AS), Donald Trump, mengiming-imingi pembiayaan tambahan apabila Indonesia melunak dan mau bergabung dengan sejumlah negara yang telah lebih dahulu menormalisasi hubungan.

Media itu mengutip Kepala Eksekutif US-International Development Finance Corporation (Korporasi Keuangan Pembangunan Internasional-AS/ DFC), Adam Boehler.

Baca Juga : Iran Berjanji Balas Pembunuhan Ismail Haniyeh oleh Israel

Dia mengatakan bisa melipatgandakan portopolio US$1 miliar saat ini apabila Indonesia mengembangkan hubungan dengan Israel dalam sebuah wawancara di Hotel King David Yerusalem, Senin (21/12/2020).

 

"Kami sedang membicarakannya dengan mereka," kata Boehler, dikutip Rabu (23/12/2020).

"Jika mereka siap, mereka siap dan jika mereka siap maka kami akan dengan senang hati bahkan mendukung lebih secara finansial daripada yang kami lakukan," bebernya.

Baca Juga : Korban Tewas di Palestina Tembus 14 Ribu Orang, 5.600 Anak-anak

Janji yang sama juga dilempar AS untuk Oman dan Arab Saudi. Namun, jumlah pendanaan mungkin akan dibatasi karena DFC tak boleh berinvestasi langsung di negara kaya.

Sebenarnya isu memang beredar soal Indonesia yang tengah mempertimbangkan membuka hubungan dengan Israel. Hal ini diutarakan oleh sumber diplomatik Israel sebagaimana dikutip Times of Israel dari Channel 12, pekan kemarin.

Menteri Intelijen Israel, Eli Cohen juga menyebut Indonesia dalam wawancara mengenai normalisasi hubungan diplomatik pada Radio Angkatan Darat. Ini dilaporkan pula oleh media setempat The Jerusalem Post.

Baca Juga : Tidak Bertindak atas Kekerasan Israel Terhadap Palestina, FIFA Dikecam

Namun hal ini sempat dibantah Juru Bicara Kemenlu RI. Saat diwawancara 14 Desember, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah mengatakan pihak Indonesia tidak pernah berhubungan dengan negara itu.

"Ada dua hal yg bisa disampaikan disini. Satu, Kemlu tidak pernah berhubungan dengan Israel. Kedua, dalam menjalankan Politik Luar Negeri, Kemlu terhadap Palestina konsisten sesuai amanah konstitusi," kata Teuku melalui pesan singkat.

Sebelumnya, pemerintahan Trump terus melanjutkan upayanya untuk membawa lebih banyak negara Arab dan Muslim ke dalam Perjanjian Abraham. Sejauh ini Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko sudah menyetujui normalisasi dengan Israel.

Baca Juga : Menag Terbitkan Edaran Aksi Solidaritas & Doa Bersama Untuk Palestina

Selama ini, Israel dan Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik formal, tetapi bekerja sama dalam perdagangan dan pariwisata. Indonesia juga membeli senjata dari Israel pada 1970-an dan 1980-an.

Tentara Indonesia juga sempat berlatih di Israel. Pada 1993, Perdana Menteri Yitzhak Rabin bahkan sempat bertemu dengan presiden Indonesia Soeharto yang menjabat saat itu di Jakarta.

Sumber: CNBC Indonesia