Senin, 07 Desember 2020 19:11
Edy Syam
Editor : Alief Sappewali

MAKASSAR - Praktik kampanye hitam secara masif terjadi di masa tenang Pilkada Makassar 2020 disayangkan semua pihak. Kalangan pengusaha ikut angkat bicara.

 

Edy Syam, penggiat perkoperasian kepada awak media, Senin (7/12/2020) menyatakan selain mencederai demokrasi, itu sangat kontraproduktif dengan keberlangsungan ekonomi daerah.

"Kampungan sekali. Masa usahanya orang dia serang. Seandainya ada sahamnya di situ, tidak masalah. Dunia usaha ini harus mendapat dukungan para politisi. Bukan di-bully, dan bukan menjadikannya kriminalisasi politik. Kan tidak masalah kalau pengusaha punya utang. Halal dan tidak melanggar hukum," kata Edy.

Baca Juga : Sudah Komitmen, Appi-Rahman Lanjutkan Perjuangan Tangani Covid-19 di Kota Makassar

Selebaran yang menyerang pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Makassar, Munafri Arifuddin-Rahman Bando (Appi-Rahman), tersebar luas di beberapa titik di Makassar, Senin dini hari (7/12/2020).

 

Konten selebaran memuat narasi atau kata-kata yang buruk, tanpa dasar tentang Appi-Rahman, yang berkesan sebagai ujaran kebencian, penghinaan, penistaan, yang ditujukan kepada pasangan calon nomor urut 2 itu.

Juru bicara tim Appi-Rahman, Fadli Noor mengutuk aksi tak terpuji itu. 

Baca Juga : Akui Kemenangan Rival dengan Kepala Tegak, Appi-Rahman Tuai Pujian

"Ini adalah praktik-praktik berdemokrasi, berpilkada yang paling nista, dan ini juga praktik paling primitif," kecam Fadli Noor, Senin siang (7/12/2020).

Direktur MDI, Andi Taufiq Aris mengatakan, serangan kampanye hitam ke Appi-Rahman itu dalam bacaan strategi pemenangan pilkada jelas terbaca bahwa Appi-Rahman kuat. Terbukti dengan selebaran black campaign yang bertujuan untuk men-downgrading capaian surveinya.

"Cara-cara ini sudah kuno dan tidak elegan. Saya membaca bahwa pesaing utama Appi Rahman ini sangat panik. Di beberapa pilkada, selebaran yang seperti ini sering dilakukan oleh calon yang merasa kalah dalam bacaan surveinya. Jadi jalan pintas yang sangat efektif dia lakukan adalah black campaign walaupun hal ini adalah cara terburuk dan sangat merusak citra demokrasi kita," kata Ata, sapaan akrab Andi Taufiq Aris. (rls)