RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Tahapan masa tenang Pilkada Makassar 2020 dirusak oleh sejumlah pihak tak bertanggung jawab. Mereka dengan sengaja menyebarkan dan memasang spanduk-spanduk bernuansa kampanye hitam (black campaign).
Salah satunya spanduk bertuliskan yang mengatasnamakan "Warga Kota Makassar Tolak Mantan Walikota". Ditulis dengan huruf kapital berwarna hitam dan merah di atas spanduk dengan dasar warna putih.
Spanduk itu tersebar di sejumlah ruas jalan di Kota Makassar. Pelakunya diyakini adalah penebar omong kosong. Apalagi ini bukan untuk pertama kalinya ada black campaign yang sengaja dialamatkan ke kandidat tertentu.
Baca Juga : Danny-Fatma Resmi Ditetapkan Sebagai Pemenang Pilkada Makassar
Spanduk tersebut berisi penghinaan terhadap semua mantan Wali Kota Makassar. Dengan lugas menyebut mereka yang pernah memimpin Kota Makassar sebagai seorang pembohong.
Pasalnya, tak ada nama mantan Wali Kota Makassar yang spesifik disebutkan sebagai sosok pembohong itu. Dengan demikian, tuduhan tersebut bersifat umum dan bisa dialamatkan kepada siapa saja.
"Itu menyerang semua mantan wali kota. Makanya kejadian ini sangat disayangkan. Mereka yang pernah berbuat untuk Kota Makassar justru dicap sebagai seorang pembohong. Di mana nuraninya? Apakah sampai segitunya para pelaku sangat piawai menebar omong kosong?,” kata Zainal Arifin, tokoh masyarakat di Tamalate, Senin (7/12/2020) dini hari.
Baca Juga : Hindari Kerumunan di Masa Pandemi, Danny Minta Tim dan Relawan Tak Usah ke Lokasi Penetapan
Lain lagi dengan Rusli, warga Tamalanrea. Dia mengaku menyayangkan perilaku para penebaran omong kosong tersebut. Sebab, merusak masa tenang dengan tindakan-tindakan tak beradab.
"Masa tenang dinodai oleh tindakan penebar omong kosong dan perusak demokrasi. Tak ada untungnya. Sudah susah-susah menyebar spanduk, tapi tujuannya tak jelas. Ingat masyarakat Makassar sudah tak bisa diprovokasi lagi dengan fitnah-fitnah dan berita bohong," tegasnya.