MAKASSAR - Pengusaha nasional Erwin Aksa secara tegas menepis isu bahwa dirinya tengah mempersiapkan diri menuju kursi nomor satu di pemerintahan Provinsi Sulawesi Selatan.
Tak sedikit pengamat publik melihat pergerakan Erwin Aksa di Pilkada Makassar tahun ini yang begitu menggebu-gebu lantas dikaitkan dengan Pilgub Sulsel 2023.
"Terkait dengan masa depan Provinsi Sulsel, saya belum ada niat sedikitpun untuk berpolitik praktis. Belum ada rencana menjadi gubernur," jawab Erwin tegas di hadapan puluhan awak media di Cafe Sija Sawerigading, Makassar, akhir pekan kemarin.
Baca Juga : Sudah Komitmen, Appi-Rahman Lanjutkan Perjuangan Tangani Covid-19 di Kota Makassar
Politikus Partai Golkar itu justru lebih memilih menjadi teman diskusi para kepala-kepala daerah. Utamanya terkait pembangunan ekonomi dan UMKM. Bukan malah duduk sebagai gubernur.
"Saya pilih jadi temannya saja. SYL (Syahrul Yasin Limpo) gubernur Sulsel dua periode teman diskusi saya dalam hal ekonomi. Saya ingin memposisikan diri saya sebagai teman yang memberi kontribusi untuk bangsa ini. Semangat entrepreneur harus dikobarkan terus. Karena mereka ini yang berperan membangun ekonomi," tuturnya lugas.
Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang tak lain adalah pamannya, seringkali berpesan pada Erwin untuk jangan ikut arus politik praktis. Namun ia mengakui, sebagai pengusaha level nasional, politik dan dunia usaha ibarat ikan dan air.
Baca Juga : Akui Kemenangan Rival dengan Kepala Tegak, Appi-Rahman Tuai Pujian
"Di Indonesia sedikit sekali pengusaha pribumi yang masih eksis. Bisa dihitung jari. Itu pesan Pak JK jangan ikut politik praktis. Politik dan usaha ibarat ikan dan air bagi saya. Bahkan organisasi tidak bisa terlepas dari saya," terang komisaris utama Bosowa Grup itu.
Kembalinya Erwin ke Makassar menakhodai Tim Pemenangan Appi-Rahman merupakan panggilan hati nurani dan keresahan hatinya melihat kemunduran yang terjadi di tanah kelahirannya.
"Jadi bukan untuk mengincar kursi gubernur," pungkasnya.