RAKYATKU.COM,WAJO - Pertanian organik bakal jadi tren baru di Sulsel. Regulasinya sedang digodok DPRD Provinsi Sulsel.
Kini memasuki tahapan konsultasi publik. Anggota DPRD bertebaran ke daerah pemilihannya menggelar konsultasi publik. Mereka menyerap aspirasi dari konstituen.
Seperti yang dilakukan Drs Andi Tenriliweng (ATL). Legislator asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu hadir di Wajo, Minggu (29/11/2020).
Baca Juga : Ribuan Warga Wajo Hadiri Acara Buka Puasa Bersama Bakal Calon Bupati Wajo Andi Tenriliweng
Dia menggelar konsultasi publik di aula Lampulung, Kelurahan Atakkae, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo. Acara tersebut tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
Konsultasi publik dihadiri antara lain Abdul Malik mewakili kepala Dinas Pertanian Kabupaten Wajo; mantan Kadis Kominfotik Wajo Hasri AS; mantan Kadis Pertanian Ir Andi Sederhana; Lurah Atakkae, Hasdi Abdul Kadir, serta tokoh tani, tokoh masyarakat, serta warga Atakkae.
"Atas nama DPRD Provinsi Sulsel saya menghaturkan banyak terima kasih dengan kehadiran kita dalam forum konsultasi publik ranperda ini. Kita upayakan ranperda ini bisa masuk dalam Bapemperda DPRD Sulsel untuk digodok, sehingga dapat dibahas untuk tahun 2021 dan bisa diimplementasikan melalui penjabaran program Pemerintah Provinsi Sulsel mendatang," ujarnya.
Baca Juga : Didampingi Ketua DPC PKB, ATL Datangi Kantor DPC PPP Daftar Jadi Kandidat Balon Bupati Wajo
ATL juga mengatakan, dirinya bersama anggota DPRD Provinsi Sulsel Komisi B akan mengawal program ini untuk dilaksanakan. Utamanya dalam usulan penganggaran.
“Ranperda Sistem Pertanian Organik merupakan salah satu sektor utama dalam perkembangan perekonomian masyarakat Sulawesi Selatan. Sebagian besar masyarakat Sulawesi Selatan mempunyai mata pencaharian pada sektor pertanian dan sistem pertanian organik ini dapat menghasilkan produk yang berkualiats tinggi tanpa merusak lingkungan," terangnya.
Baca Juga : Dandim 1406/Wajo Cek Kesiapan Pembangunan Jalan TMMD
"Pertanian organik bisa diterapkan oleh para petani di Kabupaten Wajo. Karena pertanian organik kualitasnya sangat bagus," katanya.
ATL berharap masyarakat Wajo bisa menggunakan sistem pertanian organik dalam bertani. Karena kualitas padi yang dihasilkan lebih bagus.
"Sebanyak 85 persen masyarakat Wajo adalah petani. Makanya saya berharap pertanian organik bisa diterapkan di Wajo," tutupnya.
Baca Juga : BRI Peduli, Berbagi Sembako ke Panti Asuhan di Wajo