RAKYATKU.COM, BARRU - Polisi memasang kawat berduri di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Barru Rabu (25/11/2020).
Kawat berduri ini dipasang untuk menjaga jarak antara massa dan kantor KPU jika terjadi unjuk rasa.
Pantauan Rakyatku.com, akses menuju kantor KPU kini terbatas. Kendaraan tak berkepentingan tidak boleh lagi melintas sembarangan di depan Kantor KPU.
Baca Juga : Diperiksa DKPP soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik, Berikut Jawaban Ketua KPU Kabupaten Barru
Sejumlah Brimob terlihat siaga. Bahkan kendaraan taktis juga terlihat didepan kantor KPU.
Pasca demo ricuh yang diwarnai pelemparan kantor KPU Barru, kejadian itu langsung ditanggapi Polda Sulsel.
Kapolda Irjen Pol Merdisyam mengutus khusus Irwasda Polda Sulsel Kombes Pol Andi Fairan, untuk turun memantau pengamanan Pilkada di Barru.
Baca Juga : Sah! KPU Umumkan Suardi-Aska Pemenang Pilkada Barru, Unggul di 6 Kecamatan
Polda juga melakukan penambahan pasukan pengamanan. Ini dilakukan pasca demo ricuh yang dilakukan massa dari paslon Macora dan MACCA.
Irwasda Polda Sulsel Kombes Andi Fairan saat memimpin apel pasukan meminta aparat kepolisian mengamankan kantor KPU, Bawaslu dan logistik Pemilukada. Para pasukan diperintahkan untuk mengamankan seluruh proses Pemilu.
Namun pasukan tidak akan dilengkapi dengan senjata api dan amunisi. “Polisi hanya bisa menggunakan senjata gas dan saya minta tidak ada tindakan anarkis. Apalagi pembakaran saat demo hingga selesai Pemilukada. Aparat wajib memberikan rasa aman kepada masyarakat Barru,” kata Kombes Fairan.