Sabtu, 21 November 2020 19:03
Ilustrasi.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Serangan udara pemerintah Ethiopia, Kamis (19/11/2020), menghantam sebuah universitas di kawasan Tigray, di bagian utara negara itu. Melukai beberapa mahasiswa dan menimbulkan kerusakan besar.

 

“Seharusnya mahasiswa tidak mengalami bahaya seperti ini,” ujar seorang mahasiswa yang luka-luka kepada wartawan ketika dibawa ke rumah sakit dengan tandu.

“Mahasiswa tidak tahu apa pun tentang politik, mereka datang ke sini hanya untuk belajar, jauh dari keluarga dan rumah mereka,” tambahnya.

Baca Juga : Bukan Lorong Waktu, Sekarang di Ethiopia Masih Tahun 2014

Belum ada pernyataan dari pihak pemerintah Ethiopia, yang telah memerangi pasukan di kawasan ini selama lebih dari dua pekan.

 

Pemerintah Ethiopia mengakui serangan udara yang dilakukannya. Sementara pemerintah lokal di Tigray mengakui telah menembakkan rudal.

Masing-masing pihak mengklaim pihak lainnya ilegal, pasca perselisihan antara Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed dan pemimpin Tigray yang sebelumnya menguasai koalisi partai yang berkuasa di negara itu.

Baca Juga : Serangan Kelompok Bersenjata di Ethiopia, 100 Orang Tewas

Amerika Serikat mengatakan tidak satu pun pihak dalam konflik itu yang mengindahkan seruan untuk melakukan deeskalasi.

Sumber: VOA Indonesia