RAKYATKU.COM - Tim Peneliti Universitas Hasanuddin memperoleh pendanaan dari Program Desa Berinovasi Tahun 2020.
Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Deputi Bidang Penguatan Inovasi, Kementerian Riset dan Teknologi Nomor: 01/F/PPK/2020.
Judul proposal yang diajukan tim peneliti Unhas adalah "Inovasi Pengolahan Gula Aren sebagai Produk Unggulan Daerah dalam Rangka Implementasi Model Desa Berinovasi di Desa Bonto Sinala Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan". Proposal ini berhasil memperoleh pendanaan sebesar Rp250 juta.
Baca Juga : Telkomsel Ajak Mahasiswa Kreatif di Platform Digital di “YouTube Campus Day” Universitas Hasanuddin
Syahidah, SHut, MSi, PhD selaku ketua tim menyampaikan bahwa inovasi ini hadir sebagai bagian dari peningkatan kualitas sumber daya. Untuk menguatkan kapasitas kelompok tani di daerah terkait.
Sekaligus bentuk dukungan bagi perkembangan usaha gula aren sebagai produk unggulan masyarakat Desa Bonto Sinala, Sinjai.
"Output yang kami harapkan adalah memastikan semua sarana dan prasarana produksi yang meliputi peralatan, mesin dan rumah produksi siap untuk melakukan uji coba. Sekaligus meluncurkan produk inovasi gula aren kepada masyarakat, memperkenalkan produk yang dihasilkan, dan paling utama adalah terbentuknya model contoh desa berinovasi bagi Desa Bonto Sinala, khususnya dalam produk gula aren," jelas Syahidah.
Baca Juga : Begini Kata GM PLN UID Sulselrabar kepada Mahasiswa UNHAS tentang Transisi Energi
Selama penyusunan proposal, Syahidah menuturkan tantangan yang dihadapi terletak pada bagaimana memadukan sinergitas dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang merupakan stakeholder baru dalam sistem klaster inovasi yang telah berjalan sebelumnya.
Meskipun demikian, karena proposal desa berinovasi merupakan implementasi dari program klaster inovasi gula aren sebagai produk unggulan daerah (PUD) Kabupaten Sinjai yang telah dilakukan sebelumnya di lokus yang sama, maka proposal tersebut telah memiliki arah yang jelas.
"Proposal ini merupakan pelaksanaan kegiatan yang harus segera dilakukan untuk mengembangkan beberapa luaran yang telah dicapai pada tahun-tahun sebelumnya guna mendukung pengembangan desa berinovasi di Desa Bonto Sinala," sambung Syahidah.
Baca Juga : BPJS Kesehatan Kembali Bekerjasama dengan UNHAS. Wakil Rektor IV; Semua Wajib Punya BPJS Kesehatan
Syahidah menuturkan hal ini menjadi suatu potensi yang besar dan sangat menjanjikan bagi kesejahteraan masyarakat Desa Bonto Sinala khususnya dan masyarakat Kabupaten Sinjai pada umumnya jika dikembangkan dan dikelola dengan baik.
Olehnya itu, menurut Syahidah, Desa Bonto Sinala perlu didorong sebagai role model pengembangan desa berinovasi melalui implementasi inovasi pengolahan gula aren dengan menggunakan teknologi dalam proses pengolahan dan pengembangan pemasarannya.
Dalam penelitian ini, Syahidah dibantu anggota yang terdiri atas Prof Dr Ir Amran Laga, MS (Fakultas Pertanian), Makkarennu, SHut, MSi, PhD (Fakultas Kehutanan), Andi Dirpan, STP, MSi, PhD (Fakultas Pertanian), Dr Muhammad Syahid, ST, MT (Fakultas Teknik), dan Dr Andi Syahwiah, SH, MH (Fakultas Hukum).
Baca Juga : IOH Masuk Kampus Kampanyekan Anti Hate Speech Lewat Kompetisi dan Festival Film Pendek SOS 2023