Jumat, 20 November 2020 14:02

Presiden Haiti Dituntut Mundur, Demonstran Bentrok dengan Polisi

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto: Ruptly
Foto: Ruptly

"Rakyat Haiti bosan pada Jovenel Moïse, dia tidak akan lagi bisa memerintah negara ini," ujar pemimpin oposisi Haiti André Michel, Ketua Sektor Demokrat dan Rakyat.

RAKYATKU.COM - Polisi di ibu kota Haiti, Port-au Prince, bentrok dengan demonstran yang menuntut pengunduran diri Presiden Jovenel Moise di tengah tuduhan korupsi, Rabu (18/11/2020).

Polisi melempar batu ke arah aktivis sewaktu petugas membersihkan daerah dekat istana presiden.

Video menunjukkan seorang polisi menendang sepeda motor seorang reporter, menyebabkannya jatuh.

Baca Juga : Korban Tewas Gempa Haiti Jadi 1.297 Orang

Menurut saksi mata, polisi juga menembakkan gas air mata ke arah demonstran yang mendirikan barikade api dan mengganggu lalu lintas.

Kantor berita Associated Press melaporkan satu orang ditembak di kepala ketika demonstran berusaha mencapai daerah di mana Moise, dengan penjagaan yang ketat, meletakkan karangan bunga di National Mausoleum.

Belum jelas siapa yang melepas tembakan itu. Moise memperingati 217 tahun Pertempuran Vertieres. Dalam Revolusi Haiti, pasukan yang dipimpin budak mengalahkan pasukan ekspedisi Napoleon dari Prancis.

Baca Juga : Ceritakan saat Pembunuhan Presiden Haiti, Ibu Negara: Mereka Mengira Saya Sudah Mati

"Rakyat Haiti bosan pada Jovenel Moïse, dia tidak akan lagi bisa memerintah negara ini," ujar pemimpin oposisi Haiti André Michel, Ketua Sektor Demokrat dan Rakyat.

Moise telah memimpin negara miskin itu melalui dekrit, tanpa masukan dari parlemen. Sebagian besar masa jabatan anggota parlemen berakhir Januari setelah kegagalan menyelenggarakan pemilu pada Oktober karena kerusuhan yang meluas dan krisis ekonomi yang melumpuhkan.

Sumber: VOA Indonesia

#Haiti