Senin, 16 November 2020 15:02
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Daeng M Faqih. (Foto: Berita Satu)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Daeng M Faqih, mengatakan perang melawan pandemi Covid-19 masih belum berakhir.

 

Daeng menyebut sudah ada 160 dokter yang gugur karena Covid-19 saat berjuang dalam penanganan pandemi. Itu belum termasuk tenaga kesehatan lainnya seperti bidan, perawat, dan petugas laboratorium.

Daeng menegaskan, meski banyak tenaga kesehatan gugur saat berjuang melawan Covid-19, hal itu tidak menyurutkan tenaga kesehatan lainnya untuk terus bertugas.

Baca Juga : Wali Kota Makassar Ingatkan Varian Baru Covid-19

"Kami tidak akan pantang mundur, tapi mohon sekali kepada lapisan masyarakat bantu kami untuk tidak memperberat situasi. Sekali lagi kami mohon, untuk tidak menambah kasus lebih besar, tidak menambah penularan lebih banyak," jelas Daeng saat konferensi pers virtual, Ahad (15/11/2020).

 

Daeng berujar, tugas testing, tracking, treatment (3T) memang ada di tenaga kesehatan, tetapi terkait pencegahan ada di tangan masyarakat sendiri.

Oleh karena itu, IDI meminta agar masyarakat dapat bergotong royong mencegah penyebaran Covid-19 seperti menghindari kerumunan.

Baca Juga : Waspada! COVID-19 Varian XBB Terdeteksi di Indonesia

"Garda terdepan bukan lagi petugas kesehatan, tapi seluruh elemen masyarakat. Dengan mencegah agar tidak tertular, hindarilah kegitan yang berpotensi penularan, seperti kerumuman. Akhir-akhir ini dengan kegiaran kerumuman penularan semakin banyak, dan banyak lagi nakes tertular. Kami mohon dari hati kami paling dalam untuk bersama, jangan hanya andalkan petugas kesehatan dan pemerintah, seluruh masyarakat harus andil," tegas Daeng.

Wakil Ketua PB IDI, M. Adib Khumaidi, menerangkan per 10 November ada 159 dokter gugur lantaran terpapar Covid-19. "Kemudian antara 10 November hingga saat ini ada dua sampai tiga dokter meninggal dikarenakan Covid-19," ujar Adib.

Adib menekankan, dari lonjakan kasus positif sangat terpengaruh dari aktivitas masyarakat. Lonjakan kasus Covid-19 di masyarakat juga terdampak pada lonjakan kasus kematian dan kesakitan pada tenaga kesehatan.

Baca Juga : Berlaku 17 Juli 2022, Kemenhub Terbitkan Surat Edaran Perjalanan Dalam dan Luar Negeri

Sumber: Kontan