Rabu, 04 November 2020 16:55
Editor : Redaksi

LUWU UTARA - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 terus berupaya melanjutkan pemeriksaan pengambilan lendir hidung dan tenggorokan melalui swab tes secara massal di lingkup perkantoran. Sejak dilakukan swab massal di perkantoran pada 24 Oktober 2020 lalu, Satgas telah memeriksa 385 pegawai yang tersebar di wilayah kabupaten, kecamatan sampai desa.

 

Kebijakan swab massal di perkantoran diambil untuk menekan laju penyebaran Covid-19, sehingga pelayanan tetap berjalan dengan baik. Saat ini, Luwu Utara masih berada dalam zona orange, dan Pemda Lutra terus berupaya memindahkan zonasi dari zona orange ke zona kuning. Bahkan jika memungkinkan target zona hijau bukan hal yang sulit, asalkan kebijakan swab massal mendapat dukungan penuh dari semua pihak.

Satgas menyebutkan, baru 385 pegawai yang diswab hingga Selasa 3 November 2020, dari target 3.000, atau 12,8% yang sudah diswab. Angka ini tergolong kecil, mengingat masih ada 2.615 pegawai yang menjadi target swab massal. “Pelaksanaan swab massal di perkantoran masih di bawah target. Untuk itu, kami butuh kesadaran teman-teman untuk membantu pemerintah menurunkan angka positif rate dan reproduksi efektif Covid-19,” kata Jubir Satgas Covid-19, Komang Krisna, Selasa (3/11/2020), di Masamba.

Baca Juga : Jadi Inspektur Upacara HUT RI Ke-79, Bupati Liuwu Utara: Ini Tahun Terakhir Saya Memimpin Upacara Bendera

Komang menambahkan, sejauh ini jumlah terbanyak yang sudah diswab adalah Dinas Kesehatan (Dinkes), yaitu sebanyak 61 orang. Disusul Brimob Baebunta (40), Kantor Kecamatan Malangke (38), serta Dinas Ketahanan Pangan dan Kantor Kecamatan Baebunta, masing-masing 17 orang, dan BKPSDM (16). Bahkan Komang menyebutkan, Dinas Pengedalian Penduduk dan Keluarga Bencana (DP2KB) belum ada satu pun pegawainya yang mau diswab.

 

“Saya kira ini tantangan bagi kita untuk terus memberikan pemahaman atas kebijakan swab massal yang diambil. Di awal kami sudah jelaskan bahwa kebijakan ini sangat membantu pemerintah dalam menurunkan angka Pr dan Rt kita, sekaligus juga ini upaya kita untuk menghindari terbentuk klaster perkantoran, sehingga pelayanan tetap bisa berjalan baik meski harus dengan protokol kesehatan yang ketat,” jelas Komang.

Kendati masih ada yang menolak diswab, pihaknya masih terus berupaya meyakinkan seluruh pegawai agar mau diswab sebagai deteksi dini Covid-19. Sementara untuk kasus harian Covid-19, hingga Selasa 3 November 2020, belum ada penambahan kasus. Masih 343 kasus, dengan 301 yang sudah sembuh, 24 dikarantina, dan 18 meninggal dunia. Kabar baik lainnya, angka kesembuhan Covid-19 di Luwu Utara juga terus meningkat, yaitu 88,3%.