Minggu, 01 November 2020 14:03

Jaga Ketahanan Pangan, CEGAT Gelar Pelatihan Budi Daya Ikan dalam Ember

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Jaga Ketahanan Pangan, CEGAT Gelar Pelatihan Budi Daya Ikan dalam Ember

Dampak Covid-19 juga mengancam ketahanan pangan dan kebutuhan nutrisi jutaan orang yang terdampak.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Dampak Covid-19 juga mengancam ketahanan pangan dan kebutuhan nutrisi jutaan orang yang terdampak. Keluarga yang kehilangan mata pencaharian, ditambah dengan guncangan krisis ekonomi dapat memicu penambahan angka secara pesat masyarakat yang sangat rawan pangan dan gizi.

Diprediksi, setiap penurunan satu poin persentase dalam PDB global diperkirakan akan menghasilkan tambahan 0,7 juta anak yang mengalami stunting. Untuk meminimalkan dampak pandemi COVID-19 pada kelompok masyarakat yang kehilangan pekerjaan, penurunan penghasil dan kelompok masyarakat kurang beruntung secara sosial ekonomi dan terpinggirkan, Celebes Global Act (CEGAT) melaksanakan program Ketahanan Pangan Keluarga (TAPAKUR) bagi Masyarakat terdampak COVID-19 yang didukung oleh Australian Volunteers Program yang didanai oleh pemerintah Australia.

Salah satu rangkaian program tersebut adalah pelatihan budidaya ikan, buah atau sayuran dalam ember yang banyak dikenal dengan istilah BUDIKDAMBER. BUDIKDAMBER ini menggunakan ember portabel kecil berukuran 80-100 liter untuk memelihara ikan (lele, nila, mujair dll) dan menanam sayuran (cabai, tomat, kangkung, bayam dll) yang akan berfungsi sebagai sumber pangan dan gizi mandiri untuk keluarga terdampak COVID-19.

Baca Juga : Kasus Covid-19 Indonesia Meningkat Lagi, Kini Total 6.080.451

BUDIKDAMBER ini diadopsi karena hemat tempat, rendah biaya (tidak diperlukan listrik seperti sistem aquaponik lainnya), panen cepat (2 bulan untuk lele dan 14-21 hari untuk kangkung, dan ramah keluarga (setiap anggota keluarga bisa ikut menjaga kebun).

Program ini diharapkan tidak hanya mendukung ketersediaan, akses dan konsumsi gizi makanan keluarga yang terkena dampak tetapi juga dapat menghasilkan atau meningkatkan pendapatan keluarga.

Pelatihan berlangsung selama 1 hari pada tanggal 31 Oktober 2020 di Aula 1 LPMP Sulawesi Selatan yang dihadiri oleh 75 orang peserta dari beberapa kelurahan yang ada di kota masyarakat. Membuka Pelatihan Bapak Dr. Muhammad Anshar, M.Si mewakili founder CEGAT.

Baca Juga : Aturan Mudik Lebaran: Wajib Pakai Masker Tiga Lapis, Dilarang Teleponan

Hadir memfasilitasi pelatihan  Abdul Rahman, Ph.D selaku project manager dari program TAPAKUR, Rusdi, ST praktisi BUDIKDAMBER, Zulkarnaim Masyhur, S.Kom., M.T dengan materi Pemasaran dan Penjualan Efektif di Masa Pandemik COVID-19 serta Zainuddin, St., M.Si (Kabid. UMKM Dinas Koperasi Prov. Sulsel) membawa materi Tips dan  Peluang Membangun Usaha Bagi UMKM. 

Pelatihan diakhiri dengan pembagian kit BUDIKDAMBER berupa kit ember 80 liter beserta kelengkapannya, bibit dan pakan masing-masing 2 buah untuk setiap peserta. Pasca pelatihan para peserta program akan didampingi untuk melaksanakan budidaya ikan dan sayuran selama 6 bulan.

Abdul Rahman, Ph.D menuturkan bahwa harapannya ketika peserta telah dibekali pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan BUDIKDAMBER dan semua kebutuhan perlengkapan, bibit dan pakan untuk budidaya ikan dan sayuran dalam ember maka semua peserta mampu dan sukses melaksanakan program TAPAKUR untuk menjamin ketersediaan, akses dan konsumsi gizi makanan keluarga yang terkena dampak dan juga sangat potensial untuk dapat menghasilkan atau meningkatkan pendapatan keluarga.

#Satgas Covid-19