Jumat, 23 Oktober 2020 15:02
Donald Trump. (Foto: NBC News)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, selama satu dekade berusaha mendapatkan proyek di Tiongkok, tetapi tidak berhasil.

 

Untuk itu dia membuka kantor di Tiongkok selama masa kampanyenya yang pertama pada 2016, serta menjalin kemitraan dengan perusahaan besar yang dikuasai pemerintah Tiongkok. Demikian dilaporkan oleh New York Times yang dikutip pada Jumat (23/10/2020).

Tiongkok merupakan satu dari tiga negara asing – dua lainnya, Inggris dan Irlandia - di mana Trump mempunyai rekening bank, menurut sebuah analisis New York Times terkait laporan pajak presiden AS itu.

Baca Juga : Rincian Kasus yang Didakwakan Terhadap Donald Trump

Rekening bank asing ini tidak muncul dalam laporan keuangan publik Trump, di mana dia harus mencantumkan aset pribadinya, karena menggunakan nama perusahaan.

 

Akun di Tiongkok itu dikelola oleh Trump International Hotels Management LLC, yang menurut catatan pajak telah membayar pajak sebesar $188.561 di Tiongkok ketika berusaha menjual izin lisensi di Negeri Tirai Bambu itu dari tahun 2013 hingga 2015.

Menjawab beberapa pertanyaan dari New York Times, pengacara Trump Organization Alan Garten menyatakan perusahaan itu "membuka rekening di sebuah bank Tiongkok yang memiliki cabang di Amerika Serikat untuk membayar pajak lokal" terkait dengan upaya melakukan bisnis di Tiongkok.

Baca Juga : Akun Instagram dan Facebook Donald Trump akan Dipulihkan

Dia menambahkan perusahaan itu telah membuka akun tersebut setelah mendirikan kantor di Tiongkok untuk menjajaki potensi bagi pembukaan hotel di Asia.

Namun, menurut Garten, tidak ada kesepakatan, transaksi, atau aktivitas bisnis lainnya yang pernah terwujud di sana. Sejak tahun 2015, kantor itu tidak aktif,” kata Garten. “Meskipun rekening bank itu dipertahankan, namun tidak pernah digunakan untuk tujuan lain.”

Garten tidak bersedia mengidentifikasi nama bank Tiongkok itu di mana rekening itu berada.

Baca Juga : Maut Mengintai Jenderal Marinir Amerika

Sumber: VOA Indonesia