RAKYATKU.COM - Dalam perjalanan pulang dari TPA Tamangapa, Erwin Aksa mampir di Jalan Hertasning, Minggu (18/10/2020).
Dia melihat dari dekat halte "kapsul". Halte yang dibangun di era Wali Kota Mohammad Ramdhan Pomanto itu, kondisinya memprihatinkan.
Mantan ketua umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) itu mengaku miris. Halte ini bagian dari program Petepete Smart yang gagal karena terbentur Surat Kelayakan Rancang Bangun (SKRB).
Baca Juga : Sudah Komitmen, Appi-Rahman Lanjutkan Perjuangan Tangani Covid-19 di Kota Makassar
Halte yang telanjur dibangun akhirnya terbengkalai. Selain di Jalan Hertasning, juga di Jalan Cenderawasih.
"Ini kan pemborosan. Uang rakyat yang dipakai, terus tidak difungsikan. Jadinya terbengkalai. Kasian rakyat membayar pajak kemudian uangnya dipakai untuk program-program yang tidak jelas," kata Erwin.
Ketua DPP Partai Golkar ini juga menyebut, proyek yang mangkrak menunjukkan pemerintah tak memiliki perencanaan yang baik.
Baca Juga : Akui Kemenangan Rival dengan Kepala Tegak, Appi-Rahman Tuai Pujian
"Ini bentuk perencanaan yang gagal menurut saya. Kalau pemerintahan yang kuat, yang hebat, perencanaannya itu harus bagus," katanya.
"Saya kira inilah salah satu bentuk kegagalan dari Danny Pomanto yang membangun program-program seperti ini tapi tidak bisa dieksekusi," sambungnya.
Baca Juga : Sudah Sempat Crossing, RTK Ungkap Penyebab Appi-Rahman Kalah Atas Danny-Fatma Versi Quick Count
Erwin menambahkan, seharusnya pemimpin dalam hal ini wali kota Makassar harus bisa memilah program apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Ia mencontohkan di Makassar yang paling dibutuhkan warga adalah transportasi murah dengan mobilitas yang bisa menjangkau semua wilayah yang ada.
"Tidak sekadar membangun dengan gaya-gayaan tetapi perencanaannya juga harus bagus," paparnya.