RAKYATKU.COM, WAJO - Direktur Utama PDAM Tirta Wajo, Andi Dedhy Ahmad Iqbal, turun langsung menampung keluhan pelanggan terkait gangguan teknis distribusi air.
"Setelah melakukan kroscek di lokasi karena adanya keluhan pelanggan, akhirnya ketahuan sumber masalahnya. Setidaknya ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat, terkhusus pada pelanggan PDAM," kata Dedhy.
Sabtu (17/10/2020), Dedhy datang bersama jajarannya turun langsung melakukan survei dan pertemuan langsung dengan warga. Itu setelah adanya keluhan warga Kelurahan Atakkae, Kecamatan Tempe,
khususnya di Perumahan Grand Hill.
Baca Juga : Mudahkan Pelanggan Bayar Tagihan Air, PDAM Wajo Kerja Sama Bank Mandiri
Salah satu warga, Idris, mengatakan kendala yang selama dialami warga adalah distribusi aliran air belum maksimal. "Khusus untuk daerah di sini biasanya secara bergantian dalam satu hari. Contoh misalnya hari ini Blok A yang dapat jatah aliran air, itu besoknya mati lagi dan berpindah jatah untuk blok lainya. Seterusnya bergantian," ungkapnya dalam pertemuan yang digelar di masjid setempat.
"Untuk dapatkan jatah aliran air, walaupun sudah jatah giliran juga terkadang warga hanya mendapatkan aliran air yang hanya beberapa jam. Itu karena harus menunggu dulu semuanya teraliri bagian rumah warga yang di bawah baru bisa bagian di atas," tambah Idris.
Menanggapi hal itu, Dedhy berjanji bahwa PDAM Wajo akan berbenah dan melakukan upaya serta langkah-langkah kongkret. Harapannya, agar air mengalir ke rumah warga nonstop 24 jam.
Baca Juga : Kunker ke PDAM Kota Makassar, Ini Harapan Anggota Komisi II DPRD Wajo
"Salah satu langkah yang akan dilakukan yakni dengan melakukan upaya untuk penambahan kapasitas untuk produksi serta pembenahan infrastruktur air untuk menunjang kelancaran air nantinya," katanya.
"Nantinya kita akan tambah kapasitas serta pembenahan untuk instalasi pengolaan air bersih dan juga pompa serta lain lainya yang terkait jaringan untuk pengolaan air bersih ini," sambungnya.
Saat ini, jumlah total pelanggan PDAM yang mencapai 18.500, tidak seimbang dengan kapasitas produksi yang hanya 250 liter/detik untuk delapan kecamatan, yakni Kecamatan Tempe, Sabbangparu, Pammana, Bola, Tanasitolo, Pitumpanua, Keera, dan Belawa.
Baca Juga : Dirut Baru PDAM Wajo Terapkan Digitalisasi Pembayaran Tagihan Air
"Nah, ini yang perlu sekarang kita tingkatkan produksinya agar bisa terwujud dan bisa seimbang serta dapat mengalir 24 jam nonstop. Ideal kalau itu sudah capai 450 liter/detik," terangnya.