RAKYATKU.COM,MAKASSAR-Untuk mengurangi pembusukan ikan karena hasil yang melimpah, Jurusan Biologi FMIPA UNM (Universitas Negeri Makassar) melaksankan pelatihan pengolahan ikan di Kabupaten Takalar.
Tim Pelaksana oleh Doktor Halifah Pagarra dan Doktor Hartati dengan mentransfer pengetahuan kepada peserta PKM mengenai bahan baku yang baik untuk berbagai produk hasil perikanan, produk diversifikasi hasil perikanan serta penjelasan mengenai cara memproduksi yang baik dan benar.
Diketahui kegiatan ini bekerjasama dengan MGMP Biologi Kabupaten Takalar sebagai Mitra PKM yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kecamatan Polombangkeng Selatan, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan Tanggal 15 - 22 Agustus 2020. Kegiatan ini dirancang menggunakan metode penyuluhan aktif-demonstratif meliputi Penyuluhan Klasikal dan Demonstrasi Percontohan.
Baca Juga : Bertiang Bambu Beratap Terpal, Mesjid di Takalar Butuh Bantuan
Menurut Doktor Halifah Pagarra bahwa tujuan utama proses pengawetan dan pengolahan ikan ini bertujuan untuk
Mencegah proses pembusukan pada ikan, terutama pada saat produksi melimpah.
"Tujuan pelatihan ini agar ikan tidak dibuang percuma karena busuk.Olehnya ikan diolah menjadi bahan baku makanan yang awet."sebut Ibu Halifah Pagarra.
Baca Juga : Pemprov Kirim Logistik Shelter dan Pangan Pasca Angin Puting Beliung Landa Kabupaten Takalar
Lebih lanjut Halifah mengatakan tujuan utama dari pelatihan pengelolan ikan diantaranya, melaksanakan divesifikasi pengolahan produk-produk perikanan, Meningkatkan jangkauan pemasaran ikan, Meningkatkan pendapatan nelayan atau petani ikan, sehingga mereka terangsang untuk melipatgandakan produksin, Disukai oleh masyarakat karena produk akhirnya mempunyai ciri-ciri khusus seperti, bau, rasa, bentuk dan tekstur.
Sekadar diketahui kegiatan ini diikuti oleh beberapa guru-guru SMA di Kecamatan Polombangkeng Selatan. Mereka mengikuti penyuluhan pembuatan nugget ikan dan otak-otak ikan.
"Dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan ketrampilan para mitra dalam upaya meningkatkan pengetahuan,ketrampilan dan pendapatan mereka (income per capita ) dan perbaikan gizi dengan pemenuhani protein hewani" ujar Doktor Hartati.