Rabu, 07 Oktober 2020 00:43

Satu Jam Bersama Chaidir Syam di Bukit Nirwana 1: Tanpa Dialog yang Diakhiri Pelesetan Masker

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Calon bupati Maros, AS Chaidir Syam di Bukit Nirwana Permai 1, Selasa malam (6/10/2020).
Calon bupati Maros, AS Chaidir Syam di Bukit Nirwana Permai 1, Selasa malam (6/10/2020).

Chaidir Syam berterima kasih atas sumbangsih warga Bukit Nirwana 1 pada Pemilu 2014. Kala itu, dia meraih suara terbanyak di Maros dengan lebih 7.000 suara sekaligus menjadi ketua DPRD termuda di Indonesia.

RAKYATKU.COM - Andi Syafril Chaidir Syam mengambil saf paling depan. Persis di belakang imam. Selasa malam (6/10/2020), calon bupati Maros itu salat isya berjemaah bersama warga Bukit Nirwana Permai 1, Moncongloe Lappara.

Lebih populer dengan nama AS Chaidir Syam, mantan ketua DPRD Maros itu tiba lebih awal. Ada agenda kampanye di kompleks perumahan yang berada di perbatasan Maros-Makassar itu.

Sebelum berkampanye, Chaidir salat berjemaah di Masjid Bukit Nirwana. Masjid ini sementara dalam proses renovasi. Sekarang memasuki lanjutan renovasi tahap kedua. Masih butuh beberapa tahapan lagi untuk benar-benar rampung.

Baca Juga : Cabup Terpilih Chaidir Syam Positif Covid-19, Ketua Timses: Mohon Doa Seluruh Warga Maros

Tak heran, imam salat isya tidak berdiri di mihrab, sebagaimana biasanya. Mundur sedikit di area saf pertama dalam kondisi normal. Ruang mihrab tertutup terpal biru. Penghalang debu agar tak mengotori bagian lain dalam masjid.

Usai salat berjemaah, AS Chadir Syam berbincang santai dengan beberapa warga sebelum kampanye. Dipusatkan di depan rumah salah seorang tokoh warga Bukit Nirwana, Andi Herman MP.

Deretan kursi plastik biru terisi penuh. Bapak-bapak antusias. Ibu-ibu tak mau kalah. Mereka ingin mengenal lebih dekat calon bupati Maros. Tempat menggantungkan harapan setidaknya lima tahun ke depan.

Baca Juga : Menang Hitung Cepat, Chaidir Syam Ajak Lawannya Bangun Maros Bersama

Chaidir tak datang sendiri. Beberapa pemuda berompi krem datang menyertai. Ada yang bertindak sebagai MC, pembawa absensi, pembagi selebaran, dan membagi-bagikan kue dalam kotak. Isinya tiga biji kue dan sebotol air mineral.

"Saya tak banyak menyampaikan visi misi dan program karena waktunya terbatas. Silakan bapak-bapak dan ibu-ibu lihat dalam selebaran yang kami bagikan," ujar politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Ini kali kedua Chaidir datang ke Bukit Nirwana. Pertama sekitar tujuh tahun lalu. Jelang Pemilu Legislatif 2014. Dia berterima kasih atas sumbangsih warga Bukit Nirwana. Kala itu, dia meraih suara terbanyak di Maros dengan lebih 7.000 suara.

Baca Juga : "Saya Tidak Ancamki'," Taufan Pawe Bakar Semangat Kader Golkar Maros untuk Menangkan Tajerimin-Havid Fasha

Suara itu sekaligus mengantar Chaidir menjadi ketua DPRD termuda di Indonesia pada periode 2014-2019. Usianya baru 38 tahun saat dilantik menjadi ketua DPRD Maros.

Pada Pemilu 2019, daerah pemilihan dipecah. Dia bertarung di Dapil 5 yang meliputi Kecamatan Mandai dan Marusu. Hasilnya luar biasa. Kembali menjadi peraih suara terbanyak di Maros dengan lebih 6.000 suara.

Baca Juga : Rilis Survei November, Pasangan Chaidir-Suhartina Masih Unggul Jauh

Sayang, dia harus turun jabatan. Dari ketua DPRD menjadi wakil ketua. PAN kalah jumlah kursi atas Golkar yang akhirnya merebut kembali posisi ketua.

Memiliki tingkat popularitas dan elektabilitas yang cukup baik, membuat Chaidir dilirik jadi calon bupati. Melihat hasil survei yang unggul atas figur lain, sekretaris DPD PAN Maros itu akhirnya mengambil sikap. "Bismillah," katanya.

PAN sangat percaya diri. Langsung memasangkan dengan sesama kader PAN, Hj Suhartina Bohari. Dia adik ipar Bupati Maros, Hatta Rahman. Anak kedelapan dari pengusaha terkenal, Haji Bohari rahimahullah.

Baca Juga : Hati Kita Keren Akan Gelar Kampanye Virtual, Seribu Titik disiapkan untuk Nobar

Di Bukit Nirwana, Chaidir menceritakan alasan memilih perempuan sebagai wakilnya. Salah satunya karena populasi perempuan di Maros yang mencapai 60 persen. Salah satu jaminan, hak-hak mereka bisa terakomodasi kelak.

Calon bupati nomor urut 2 itu tidak membuka ruang dialog dengan warga. Sepertinya memang tidak pas keluhan warga disampaikan di masa kampanye. Apalagi kepada calon bupati yang belum pasti terpilih.

Chaidir lebih senang berdiskusi setelah terpilih. "Insya Allah kalau saya terpilih, saya akan datang kembali ke Bukit Nirwana. Kita berdiskusi apa yang harus kita lakukan," janjinya. Kedengarannya lebih realistis dibanding menampung unek-unek warga lebih dini.

Baca Juga : Hati Kita Keren Akan Gelar Kampanye Virtual, Seribu Titik disiapkan untuk Nobar

Sebenarnya beberapa warga sudah menyiapkan sejumlah "masalah" untuk disampaikan. Proses pembangunan Masjid Bukit Nirwana, misalnya, yang masih terseok-seok. Masih butuh banyak uluran tangan para dermawan.

Ada lagi komunitas pecinta tenis meja Bukit Nirwana Permai 1. Mereka yang tergabung dalam grup WA berjumlah 50-an orang itu berharap Chaidir memfasilitasi pengadaan lapangan tenis meja.

Lapangan tenis meja itu ditempatkan di area parkir Masjid Bukit Nirwana. Dimanfaatkan warga untuk berolahraga selama pandemi Covid-19. Sekarang, kondisinya sudah kurang layak. Saatnya diganti.

Baca Juga : Hati Kita Keren Akan Gelar Kampanye Virtual, Seribu Titik disiapkan untuk Nobar

"Tidak harus pakai uang pribadi. Sebagai petinggi PAN, Chaidir cukup dekat dengan Bupati Maros, Hatta Rahman. Semoga saja Pak Bupati mendengar aspirasi ini lewat perantara Pak Chaidir," ujar Sawal, salah seorang warga.

Aspirasi lain yang tak kalah penting, penyediaan air bersih. Sudah lama warga Bukit Nirwana Permai 1 merindukan air PDAM. Sudah berkali-kali diapungkan, namun belum kunjung terealisasi.

Bukit Nirwana lebih dekat ke jaringan PDAM Kota Makassar. Ada harapan agar bupati Maros ke depan membangun komunikasi dengan wali kota Makassar agar jaringan PDAM Makassar bisa melayani warga Bukit Nirwana Permai 1 dan sekitarnya.

Baca Juga : Hati Kita Keren Akan Gelar Kampanye Virtual, Seribu Titik disiapkan untuk Nobar

Setidaknya ada tiga alasan mengapa warga Bukit Nirwana layak menikmati air bersih dari PDAM Makassar. Pertama, wilayah ini terjangkau jaringan karena persis berada di perbatasan Makassar-Maros. Tepatnya antara Kelurahan Manggala Makassar dengan Moncongloe Lappara Maros.

Kedua, sebagian warga Bukit Nirwana 1 hingga saat ini masih ber-KTP Makassar. Ketiga, PDAM Makassar masih menyusu dari Sungai Lekopancing Maros untuk memenuhi kebutuhan air baku. Bertahun-tahun air itu melewati Bukit Nirwana.

Aspirasi-aspirasi tersebut tak sempat tersampaikan secara langsung dalam kampanye yang sangat singkat itu. Tak sampai satu jam. Namun, beberapa poin yang disampaikan Chaidir cukup membekas.

Baca Juga : Hati Kita Keren Akan Gelar Kampanye Virtual, Seribu Titik disiapkan untuk Nobar

Pada bagian akhir, Chaidir mengungkap beberapa kaitan pencoblosan nanti dengan dirinya. Mulai nomor urut 2 yang dia peroleh pada pilkada.

"Sangat cocok dengan tanggal lahir saya, tanggal 2 bulan 2," katanya sambil tertawa.

"Lalu, hari pencoblosan tanggal 9 Desember itu jatuh hari Rabu. Hari kelahiran saya," lanjutnya.

Baca Juga : Hati Kita Keren Akan Gelar Kampanye Virtual, Seribu Titik disiapkan untuk Nobar

Nah, satu lagi, Chaidir mengulang-ulang protokol kesehatan yang harus diterapkan dalam kampanye. Salah satunya penggunaan masker. Dia bilang, polisi dan Bawaslu hadir untuk mengawasi protokol Covid-19 itu.

"Jadi harus selalu pakai masker. Singkatan dari Maros keren," katanya sambil tertawa diikuti hadirin.

 

#AS Chaidir Syam-Suhartina Bohari #hati kita keren #Pilkada Maros