RAKYATKU.COM - Twitter bisa saja men-suspend atau menangguhkan akun pengguna yang mengunggah cuitan doa atau harapan agar Presiden AS Donald Trump meninggal karena Covid-19. Demikian dikutip dari Variety.
Jejaring sosial microblogging ini merujuk pada kebijakan layanannya yang sudah ada sejak April lalu. Di mana, Twitter bisa saja menangguhkan akun-akun yang mengunggah cuitan bernada harapan atau doa agar orang lain meninggal dunia atau celaka dikutip dari Liputan6.com.
"Tweet yang menginginkan atau mengharapkan kematian, cidera tubuh serius atau penyakit fatal terhadap siapapun tidak diperbolehkan dan harus dihapus. Ini tidak otomatis berarti penangguhan," kata Twitter melalui cuitannya di akun terverifikasi @TwitterComms, Sabtu (3/10/2020).
Baca Juga : Lampaui ChatGPT, Threads Jadi Medsos dengan Pertumbuhan Tercepat Sepanjang Sejarah
Disebutkan, kebijakan Twitter tidak mengizinkan pengguna terlibat dalam "perilaku abusif".
Bahkan, cuitan atau akun yang mengunggah perilaku abusif bisa ditangguhkan, termasuk cuitan yang menginginkan atau mengharapkan cidera atau kematian seseorang.
"Berharap seseorang meninggal karena penyakit serius dianggap sebagai salah satu contoh perilaku yang abusif," kata Twitter dalam aturan dan kebijakan layanannya.
Baca Juga : Twitter Mulai Perlonggar Larangan Iklan Politik
Sekadar informasi, kemarin Presiden AS Donald Trump mengumumkan dirinya dan sang Ibu Negara Melania Trump positif Covid-19. Cuitan tersebut langsung mendapatkan tanggapan dari warganet, terutama mereka yang ada di Amerika Serikat.
Parahnya, cuitan orang nomor satu AS itu mendapatkan banyak sekali celaan bahkan doa-doa yang tidak sepatutnya. Meski demikian, tak sedikit juga yang mendoakan Donald Trump dan Melania segera pulih dari sakitnya.
Dalam pernyataannya kepada Motherboard, Twitter menyebut, pihaknya tak akan mengambil tindakan atas semua cuitan yang mengharapkan Trump meninggal dunia.
Baca Juga : WhatsApp Tak Bisa Kirim Pesan, Pengguna Mengeluh di Twitter
"Kami memprioritaskan untuk menghapus konten jika ada ajakan bertindak yang jelas, yang berpotensi menyebabkan bahaya di dunia nyata," kata Twitter melalui perwakilannya.