Kamis, 01 Oktober 2020 21:03
Rahman Bando berswafoto dengan warga Bakung, Kecamatan Biringkanaya.
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Berstatus kota metropolitan, Makassar tetap memiliki sawah. Masih tergolong luas. Sekitar 300 hektare. Tersebar di sejumlah wilayah.

 

Salah satunya di Kelurahan Bakung, Kecamatan Biringkanaya. Lahan persawahaan di sana masih cukup luas. Namun, pengelolaannya belum maksimal akibat kekurangan air.

Salah seorang petani di Bakung, Agus mengatakan, bahwa masalah yang kerap dihadapinya bersama petani-petani lainnya tiap tahun yakni kesulitan air jika memasuki musim kemarau.

Baca Juga : Sudah Komitmen, Appi-Rahman Lanjutkan Perjuangan Tangani Covid-19 di Kota Makassar

Agus yang mewakili petani lainnya di Kelurahan Bakung ini menyampaikan keluhannya tersebut kepada calon wakil wali kota Makassar, Abd Rahman Bando, saat kampanye tatap muka di Kampung Cedde RT 03 RW 05, Kelurahan Bakung, Kecamatan Biringkanaya, Kamis (1/10/2020).

 

"Persoalan petani di sini kesulitan memperoleh air di musim kemarau karena minimnya pompa dan sumber air," ungkapnya.

Kesulitan yang dialami para petani itu pun, menurut Rahman Bando, semestinya tak terjadi jika pemerintah bisa lebih memperhatikan kebutuhannya.

Baca Juga : Akui Kemenangan Rival dengan Kepala Tegak, Appi-Rahman Tuai Pujian

Sebagai mantan kepala Dinas Kelautan Perikanan Pertanian Peternakan (DKP3) dan juga menjabat Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar sebelum pensiun, Rahman Bando mengatakan bahwa dirinya sudah memberikan dan menyalurkan sejumlah bantuan tersebut di beberapa lokasi.

Meskipun ia akui penyebarannya belum dinikmati oleh seluruh petani yang ada di Makassar.

"Di Bakung ini banyak petani yang mungkin pernah saya kirimi bantuan, seperti traktor, penyemprot, bibit padi, dan pupuk. Yang terakhir sebelum saya pensiun itu saya bagikan kartu tani. Saya usulkan itu 4.000 tapi belum turun semuanya. Itu bisa digunakan untuk membeli pupuk bersubsidi," tuturnya.

Baca Juga : Sudah Sempat Crossing, RTK Ungkap Penyebab Appi-Rahman Kalah Atas Danny-Fatma Versi Quick Count

Terkait persoalan minimnya air untuk persawahan saat musim kemarau, calon wakil wali kota nomor urut 2 itu punya solusinya. Salah satunya membangun sumur pompa.

"Kalau ada sawah yang tidak ada airnya dan hanya mengandalkan tadah hujan memang dibutuhkan sumur pompa. Di beberapa tempat, sudah kita bangun seperti di Paccerakang itu dan sampaikan ki' ke dinas untuk dibantu," sambungnya.

Keluhan-keluhan seperti itu, menurut Rahman Bando, akan lebih cepat teratasi jika dirinya bersama Munafri Arifuddin bisa terpilih nantinya.

Baca Juga : Beri Selamat Danny-Fatma, Dilan Apresiasi Appi-Rahman dan Imun

Dia mengaku sudah tahu betul apa yang menjadi kebutuhan petani. Pemerintah Kota Makassar tidak sulit untuk mewujudkan itu jika yang memimpin nantinya sudah paham atas kebutuhan masyarakat ini.

"Insyaallah kalau kami terpilih karena saya sudah tahu apa kebutuhannya masyarakat tidak perlu lagi terlalu repot kita mengajukan. Petani kalau sudah ada lahannya, maka kebutuhan berikutnya adalah air untuk sawah maupun kebun. Airnya ada, kita butuh lagi pupuk. Kita butuh benih. Kita butuh alat pengolahan lahan berupa traktor dan juga bisa menggunakan alat tanam sawah namanya transpanen. Kita butuh alat panen, kalau sawahnya luas kita butuh mesin itu," terangnya.

Tak hanya masalah pertanian, Rahman Bando juga menerangkan bahwa dalam situasi pandemi Covid-19 ini, masyarakat makin terbebani secara ekonomi.

Baca Juga : Beri Selamat Danny-Fatma Sambil Titip AGAMIS, UQmo Sampaikan Pesan kepada Appi, Deng Ical, dan None

Sehingga ia bersama Munafri pun berkomitmen untuk mengurangi beban masyarakat dengan merumuskan ulang terkait dengan retribusi dan pajak.

"Insya Allah iuran sampah itu akan kita hapuskan dan ada pajak-pajak lain seperti PBB misalnya yang akan kita turunkan. Pajak lain dinormalisasi kembali agar tak menjadi beban di tengah perekonomian yang serba sulit ini," tutupnya.

Menyambung pernyataan Rahman Bando, Agus sebagai perwakilan warga mengaku bahwa program yang disampaikan ini merupakan kebutuhan dari masyarakat.

Sehingga menurutnya program Appi-Rahman realistis dan tidak mengada-ada.

"Menurut kami semua program yang disampaikan Pak Rahman sudah sangat pro dengan kami. Seperti penggratisan angkut sampah, menormalkan kembali PBB, hingga meratakan insentif RT dan RW tanpa indikator-indikator," ungkapnya.

 

BERITA TERKAIT