RAKYATKU.COM - Bocah bernama Xiang Mingqian yang berusia 9 tahun, menghabiskan 17 tahun hidupnya untuk menangkap pelaku pembunuh ayahnya. Pelaku adalah tetangganya sendiri.
Mengenang hari memilukan pada 9 Agustus 2000, Mingqian berharap tidak pernah melempar batu ke selokan yang akhirnya membuat ayahnya terbunuh.
Mingqian yang baru berusia 9 tahun sedang bermain dengan temannya Zhang Jun di selokan, di samping jalan tua di Kota Changba, Zhenxiong, Provinsi Yunnan.
Baca Juga : Heboh, Pria Memakai Kaos Oblong Bersarung Biru Munculkan Uang dari Balik Bantal
Jun melempar batu ke dalam air selokan dan percikannya mengenai Mingqian. Untuk membalasnya, Mingqian melemparkan batu yang lebih besar ke dalam air.
Yang awalnya hanya permainan anak-anak, berubah jadi pertengkaran antara keluarga dua bocah yang bertetangga tersebut.
Tak terima dengan aksi Mingqian, Jun memanggil neneknya yang mulai kasar kepada bocah 9 tahun itu. Keributan itu terdengar oleh kakak perempuan Mingqian.
Baca Juga : Wanita Ini Cek Rekening Bank Setelah 60 Tahun, Perubahan Saldonya Bikin Kaget
Kakak perempuan Mingqian keluar untuk melihat apa yang terjadi. Namun malah dipukuli oleh keluarga Jun. Ketika pulang, kakak perempuan Mingqian memberi tahu suaminya.
Saat terjadi pertengkaran antar tetangga itu, orangtua Mingqian sedang keluar untuk membeli TV baru. Ketika mereka pulang, Mingqian tidak memberi tahu mereka apa pun.
Tetapi saat Mingqian dan keluarganya makan malam, kakak perempuannya masuk. Dia memberi tahu ayahnya bahwa suaminya sedang di rumah Jun untuk meminta penjelasan atas tindakan mereka.
Baca Juga : Viral Petani Ukraina "Curi" dan Tarik Tank Rusia Pakai Traktor
Ayah Mingqian, Xiang Wenzhi, langsung mengambil senter, mengenakan mantelnya dan pergi membantu menantu laki-lakinya dikutip dari dream.co.id.
Mingqian ingat betul melihat ayahnya masuk ke rumah Jun. Beberapa menit kemudian lampu di rumah itu padam.
Saat semuanya menjadi gelap, Mingqian mendengar jeritan ayahnya saat ditikam beberapa kali oleh beberapa anggota keluarga Jun.
Baca Juga : Pria Ini Kesulitan Bernapas Bertahun-tahun, Ternyata Ada Gigi Tumbuh di Rongga Hidung
Meskipun sudah dibawa ke rumah sakit di kota, luka Wenzhi terlalu parah. Dokter tidak bisa berbuat apa-apa untuk menyelamatkannya. Bahkan hingga hari ini, Mingqian masih ingat ayahnya yang sekarat mengatakan dia kedinginan dan lapar.
Keluarga Mingqian melapor polisi setempat tentang pembunuhan tersebut malam itu juga, tetapi baru ditangani di tempat kejadian keesokan paginya.
Mereka memanggil para pelaku dan saksi untuk dimintai keterangan, tetapi tidak melakukan penangkapan. Sementara Zhang Mouqui, yang melakukan tikaman yang mematikan, menggunakan kesempatan itu untuk melarikan diri.
Baca Juga : Lagi Viral, Bersandal Jepit Tenteng Kresek Berisi Uang Rp 300 Juta
Tak lama kemudian, polisi membatalkan kasus pembunuhan ayah Mingqian, dengan alasan tidak dapat menemukan tersangka utama.
Setelah kematian ayahnya, kehidupan keluarga Mingqian memburuk, karena tidak ada lagi yang membiayai kebutuhan keluarga. Mingqian mulai menjual mie untuk membantu ekonomi keluarganya.
Meskipun berprestasi di sekolah, Mingqian memutuskan untuk berhenti sekolah. Dia akan mengabdikan hidupnya untuk menangkap pembunuh ayahnya.
Mingqian tak terima melihat ibunya terus menangis meratapi nasib keluarga yang sengsara, sementara pembunuh ayahnya hidup bebas di luar sana.
Dia bertekad menangkap Mouqui dengan tangannya sendiri karena kakak laki-lakinya terlalu takut mengejar pria berbahaya. Sedangkan kakak perempuannya sibuk dengan kehidupan keluarga kecilnya.
Di usia masih 10 tahun, Mingqian pergi ke kantor polisi setempat untuk menanyakan informasi tentang Zhang Mouqui. Untuk mempermudah perburuan, keluarganya pindah ke ibu kota Yunnan.
Bertahun-tahun berlalu, perburuan Mingqian belum menunjukkan hasil. Keberadaan Mouqui belum juga ditemukan. Meski begitu, Mingqian tak mau menyerah. Akhirnya dia mendapat tiga petunjuk penting tentang Keberadaan Mouqui.
Pada tahun 2007, dia menerima informasi bahwa ada orang mirip Mouqui pernah naik motor ke Stasiun Kereta Kunming. Berhari-hari Mingqian melakukan pengintaian, tapi tidak menemukan informasi yang dibutuhkan.
Kemudian pada tahun 2013, Mingqian kembali mendapat kabar bahwa Mouqui kemungkinan bersembunyi di kompleks pabrik di Jinjiang, Provinsi Fujian. Tetapi, begitu mengecek lokasi tersebut, dia tidak menemukan Mouqui.
Akhirnya, pada tahun 2017, setelah sampai di rumah, Mingqian memperoleh informasi bahwa Mouqui bersembunyi di Kota Na'an, Provinsi Fujian. Meski lokasinya ribuan kilometer, Mingqian tetap berangkat ke sana demi menemukan pembunuh ayahnya.
Menurut informasi, Mouqui bekerja di pabrik peralatan makan di pinggiran Kota Nan'an. Dengan menyewa mobil, dia menanyakan informasi tentang Mouqui atau pabrik tersebut.
Mingqian kemudian menghabiskan waktu berhari-hari mengawasi pintu masuk pabrik peralatan makan. Selama tiga hari mengawasi pabrik, Mingqian akhirnya menemukan Mouqui pada hari ketiga.
Setelah pencarian yang panjang selama 17 tahun, Mingqian akhirnya bertemu Zhang Mouqui lagi. Dia bisa mengenali Mouqui karena selalu membawa fotonya sejak hari pertama ayahnya terbunuh pada Agustus 2000 silam.
Mouqui tidak banyak berubah, dia hanya sedikit lebih tua. Namun Mingqian tidak langsung menghakimi orang yang telah menghancurkan hidupnya.
Sebaliknya, dia mengorek informasi tentang pria tersebut. Ternyata, Mouqui telah mengubah namanya menjadi Shao Liang. Dia juga sudah menikah dan memiliki seorang anak.
Setelah mengumpulkan semua bukti, termasuk pakaian ayahnya yang berlubang akibat tusukan pisau, Mingqian melapor ke polisi.
Namun, alih-alih membantu Mingqian, polisi malah angkat tangan. Mereka beralasan tidak memiliki catatan dokumen tentang Zhang Mouqui.
Setelah melakukan penelusuran, Mingqian baru tahu jika pihak berwenang di Kota Changba telah menghapus dokumen Mouqui pada tahun 2015. Alasannya keluarga Mouqui tidak mendengar kabar darinya selama lebih dari satu setengah dekade.
Mingqian tentu saja sangat marah, tetapi tidak ada waktu untuk berdebat. Dia kemudian menghubungi salah satu anggota polisi yang pernah menangani pembunuhan yang dilakukan Mouqui.
Berdasarkan bukti yang dibawanya dan catatan dari polisi tersebut, Mingqian berhasil mendapatkan surat perintah penangkapan Mouqui.
Pada 10 Oktober 2018, Pengadilan Menengah Rakyat Kota Zhaotong, Provinsi Yunnan, memutuskan Zhang Mouqui bersalah atas kematian Xiang Wenzhi.
Mereka menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup dan penghapusan hak politik. Setelah 17 tahun dan 4 hari, Mingqian akhirnya melakukan apa yang dia ingin lakukan setelah kematian ayahnya.